BenderaQQ Cersex- seks yang nikmat

BENDERAQQ CERSEX


 BenderaQQ Cersex- ketika windy, wanita cakep temenku di datengi adik kostnya.
– mbak, mau kubantu ? – suara Ratih terdengar saat masuk ke kamar kostku.
– Walah ya jangan repot2, ini kan cuma ngebongkar titipan orang – sahutku
Sambil mengeluarkan macam-macam kripik dari dalam kardus-kardus besar yang baru datang.
– kubantuin makan, maksudku – sambung Ratih cekikikan.
Sambil tersenyum aku mengeluarkan juga pakaian yang terlipat rapi dari kardus-kardus itu juga. Ratih tidak bisa diam melihatku mengeluarkan isi paket dari kardus. Kubiarkan sesaat Ratih ikut mengatur memisahkan makanan kering, keripik, pakaian dan buku-biku. Aku teringat sesuatu, tapi terlambat…
– Eih ?!? – Ratih memperhatikan tiga dvd di tangannya.
Movie porno koleksiku ketahuan!!
Ratih berdiri menghindar saat kucoba merebut dari tangannya. Ratih malah naik ke tempat tidurku, bersandar dan membolak balik gambar di covernya. Biarlah, kupikir Ratih juga sudah dewasa. Baru 2 semester berjalan sekolah menengahnya, Ratih sudah termasuk dewasa menurutku. Jika ternyata belum melihat hal2 seperti itu .. ya berarti masih lugu dan poloslah dia.
– mbak Windy punya film begini ? pinjem ya mbak – katanya bangkit dari tempat tidurku langsung berjalan cepat ke pintu.
– hati2 menyimpannya. – seruku sambil melanjutkan unpacking isi kardusku.
Lama juga memilah isi kardus dan menatanya ke lemari, meja dan kulkas kecilku. Setelah semuanya rapi, kuambil kaos longgar dan celana pendek, handuk serta perlengkapan mandiku. Setelah mandi aku keluar kamar mandi, berjalan terus keluar kamarku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Beberapa langkah setelah di depan kamar Ratih, kuketuk pintunya.
Dengan lilitan handuk membungkus pinggang hingga pahanya, Ratih membukakan pintu dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamarnya. Dikuncinya pintu dan kembali memegang tanganku, menarikku ke depan tvnya. Seperti perkiraanku, Ratih masih melihat dvdku tadi.
Masih tertayang seorang pria kulit gelap telanjang dan dua gadis asia setengah telanjang sedang beraksi di ruang kantor. Pria itu berlutut di depan gadis si rambut panjang yang duduk di kursi dengan paha terbuka lebar, kaki yang satu di atas meja.
Dengan cepat pria itu menggoyang pantatnya maju mundur sementara si rambut panjang mencengkeram tangannya ke atas, memegang sandaran kursi di belakang kepalanya sambil berteriak seperti kesakitan. Branya telah terbuka menggantung di tangan kirinya. Buah di dadanya bergoyang seirama dengan kayuhan pantat si pria.
Yang rambut pendek berusia belasan tahun terbaring di meja, dengan rok seragam sekolahnya telah tersingkap ke atas. Pahanya terbuka lebar, kakinya diatas meja, sementara kepala pria itu mencium dan menjilat pangkal paha gadis itu. Tangannya pun ikut bermain di sana.
Ratih diam saja saat kuberjalan ke kulkasnya, membuka dan mengambil setangkai anggur. Kututup kulkas dan memutar tubuhku menghadap tempat tidur, memperhatikan Ratih. Ia tak berkedip melihat tv, duduk di tepi tempat tidur, kaki kirinya di atas kaki kanannya, terlihat sedikit bergoyang. Terlihat pantatnya juga sedikit bergoyang memutar.
Ratih hanyut dengan tontonannya. Sambil tersenyum aku duduk di selahnya sekarang. Kuperhatikan dadanya naik turun agak cepat. Kubiarkan Ratih menonton movie itu sampai si pria berdiri dan menghadap meja, ke arah gadis sekolah rambut pendek itu. Pria itu mulai menggoyang pantanya lagi maju mundur di tengah pangkal paha yang terbuka lebar di atas meja.
Sekarang kuganti cemilanku dengan minuman ringan dari kulkasnya. Belum habis minumanku, pria itu telah berteriak, memegang batang kemaluannya yang mengeluarkan cairan putih memenuhi wajah gadis itu.
Kuperhatikan Ratih, duduk tegak, tangannya menopang tubuhnya di tempat tidur. Kakinya sedikit terbuka pahanya. Sekarang!! Dengan cepat kuraih handuk yang melilit bawah tubuhnya, kutarik lepas menyingkap bawah tubuhnya yang sekarang terlihat jelas. Ratih tidak mengenakan apa2. Ia terkejut.
– Eih!! mbak Windy!!
Tangannya bergerak menutup pangkal pahanya. Saat akan berdiri, kutahan tangannya, sambil terseyum aku berkata
– jangan ributlah, toh punya kita sama. – suaraku menenangkannya.
Ratih mulai tersenym dan kembali duduk tenang.
– tapi punyaku bulunya jarang mbak, masih halus. – tangannya membelah menyisir rambut bawahnya perlahan.
– kalau punyaku sudah banyak keluar, tapi sering kucukur. enak kalau mulai tumbuh lagi, geli2 gimana gitu.
Aku berdiri sekarang menghadap Ratih. Dengan santai kuturunkan sedikit calana pendekku, terlihat jelas Ratih memperhatikan milikku. Lalu ia membandingkannya sebentar dengan miliknya.
– ah mbak Windy sudah dewasa, dada mbak sudah bagus bentuknya.
– kalau dadaku cuma segini – Ratih kemudian mengangkat baju atasnya, terlihat bra cup nya yang agak kedodoran.
Kutarik ke atas kaosku, kulepaskan sekarang lewat kepala. Setelah meletakkan kaosku di atas tempat tidur, kupegang bagian bawah kedua buah dadaku, sedikit kuremas dan sedikit kuangkat ke atas, sedang kucoba kutontonkan pada Ratih.
– punya mbak Windy bagus. mungkin paling bagus diantara anak2 kist sini. – katanya pelan.
– besar, maksudmu ? – jawabku tertawa geli
lalu kuputar bagian belakangku menghadap cermin, menurunkan lebih ke bawah celana pendekku.
– semoga pantatku juga indah ya – komentarku
– padat mbak, apa yang itu disebut bahenol ? – tanya Ratih
– hihihi – tak tahan ku tertawa geli dengan komntarnya. senang juga mendengarnya.
Aku menungging sekarang, memperlihatkan dengan jelas kedua lubangnya di cermin. Ratih duduk bergeser, ikut memperhatikan apa yang tampak di cermin. Kutarik celanaku ke atas sekarang, lalu kududuk lagi disebelahnya.
– punyamu sudah basah ? – tanyaku
– apanya mbak ?
– ya yang di bawah pusarmu, terasa basah gak ?
– enggak tau – jawab Ratih.
Ia kini bergerak mundur sedikit di tempat tidur. Lututnya diangkat ke atas, kedua kakinya di atas dipan sekarang, pahanya dibuka lebar-lebar, mempertontonkan pangkal pahanya. Kedua tangannya membantu membukanya hingga kini terkuak. Kulit dalamnya yang merah muda sekarang terlihat jelas, agak berlendir.
– sudah pingin pipis ? – tanyaku lagi.
– tadi pingin sih, tapi bukan pingin pipis rasanya. enggak tau gimana gitu – jelas Ratih.
– tapi sudah basah kan ?
Kuambil handuk dan mengusap pangkal pahanya. Ratih diam saja. Kupijit perlahan sekarang.
– sudah mencoba memasukan ke lubangnya ? – tanyaku lagi perlahan
– apaan ? apa maksud mbak Windy ?- tanyanya
– mungkin jarimu kau masukan ?
– tadi memang pingin memegangnya, terasa enak terus keterusan memegangnya. – jelasnya
– makanya kulepaskan celanaku biar enak mengusapnya – jelasnya lagi.
Terlihat pantat Ratih mulai sedikit bergoyang goyang. Aku tidak menghentikan usapan dan pijitanku.
– enak diusap ? – tanyaku lagi.
– tadinya sih – jelas Ratih.
– kalau sekarang ?
Ratih diam, mencoba menikmati usapanku di bawah perutnya. Kugeser dudukku sekarang, mendekat. kubelai rambutnya, kusisir perlahan. sesekali kuusap juga telinganya. Ratih diam, menatapku.
Sekarang tanganku tanpa handuk membelai pangkal paha Ratih, bagian sensitif wanitanya, perlahan naik turun, sesekali membuka lipatannya menyentuh tonjolan kecil di dalamnya. Ratih memjamkan mata. nafasnya mulai terdengar jelas berirama agak cepat. Kakinya kubuka lebar2, dengan tangan kiriku kupercepat usapan di pangkal paha Ratih.
– hsss … mbaaak – Ratih mendesis, merebahkan tubuhnya di tempat tidur sekarang.
Kugerakkan tangan kananku ke arah dadanya sekarang. Perlahan kuangkat cup penutup buah di dadanya. kuusap-usap ujung kecil di buah dadanya.
– hmmm … hssss – Ratih bersuara tak jelas
Tangannya memegang tanganku yang di dadanya. Hanya memegang. Aku sekarang meremas buah di dada Ratih yang masih ranum itu. Tangan kiriku kupercepat mengusap pangkal pahanya. Ratih mulai melepaskan nafasnya pendek berirama cepat sambil bersuara
– haah!! haah!! haah!!
Kupercepat tangan kiriku mengusap daging kecil di celah2 pengkal paha Ratih. Perlahan jari tengahku mengusap sekeliling lubang kecil di bawahnya. Sesekali mencoba masuk
– mbaak!! Haah!! Haah!! mbak Windyyy!! haah!!
Dengan ibu jari tangan kiriku aku kini mengusap daging kecilnya, sementara jari tengahku mencoba masuk ke lubang bawahnya. semakin cepat gerakanku, Ratih kini bergoyang pantatnya. Terus bergoyang mengikuti iramaku.
Telah masuk setengah jari tengahku di dalam pangkal paha Ratih. Mulai basah jariku itu, tapi tetap tertahan tak bisa masuk lebih jauh. Dengan jangkauan sedikit masuk ke dalam itulah aku menggerakkannya keluar masuk. Semakin cepat, cepat, lebih cepat, kutambah kecepatannya …
– mbaaaak Windyyyyy !! – Ratih menyebut namaku dengan menjerit kecil
Tubuhnya bergetar. Bukan bergoyang seperti tadi, tapi bergetar, mengejang, otot pangkal pahanya menegang, tangan keduanya menangkap tanganku yang bergerak cepat di bagian bawah tubuhnya. Kemudian diam tak bergerak, kecuali nafasnya naik turun seperti berlari kecil. Tanganku sudah diam sekarang.
– basah ya ? aku ngompol ya ? tadi seperti pipis rasanya …
Kuambil handukku tadi, kuusap lagi ke bagian penting Ratih itu.
– enak Ratih?!?
– hmmm … gimana ya rasanya … – jawabnya masih telentang.
– punyaku juga sedikit basah lho
Ratih bangkit, duduk sekarang. menatapku lalu memperhatikan bawah pusarku.
– terus aku musti gimana ? – tanyanya
– coba kau ganti dan putar film dvdku. yang India ya ?
Aku beranjak dari tempat tidur ke meja rias Ratih. Ratih dengan cepat mengganti dvd dengan film yang kumaksud. Kuraih sisir sikat Ratih yang dari karet lunak, kududuk lagi di dipan. kuraih remote dvd, dan kupilih scene yang paling tengah.
Langsung tampil seorang pemuda keturunan India yang telah telanjang bulat, mengikat wanita berdarah India juga yang kini telanjang bagian bawah tubuhnya. Wanita berambut pendek seperti lelaki itu menangis di tepi tempat tidur, kedua tangannya terikat di satu sudut atas tempat tidur.
Kugesekkan pangkal sisir sikat Ratih pada pangkal pahaku berulang ulang. Ratih yang memperhatikan kegiatanku juga mulai duduk sambil sesekali melihat film itu. Aku ikut merasakan nikmatku saat pemuda itu memasukan tongkat kehidupan di bawah pusarnya dengan paksa ke gadis yang terikat itu.
Bersaamaan itu juga masuklah pangkal pegangan sisir sikat Ratih ke dalam lubang bawahku. Terasa sesak lubangku dipenuhi pangkal sisir itu yang semakin masuk, semakin lebar pangkal sisir itu.
– AArhhhhh!! – aku merasakan nikmat saat kutarik dan kumasukan lagi berulang-ulang
Ratih di sebelahku mulai mengusap bawah perutnya juga, mengikuti iramaku. Ratih duduk terbuka lebar lagi sambil memperhatikanku dan tv bergantian. Nikmat yang kurasakan menambah sensasi kami berdua saat wanita di tv mulai berteriak2 menangis menjerit-jerit. Sisir itu telah cepat keluar masuk membantuku mencapai nikmat yang kucari. Ratih mulai mengerakkan jemarinya ikut2 memasuki lubangnya sendiri.
Tambah cepat nafasku saat melihat Ratih mulai bergoyang menikmati usahanya. Wanita di tv terlihat megejang, sementara pemuda itu menghentikan kegiatannya tuk berganti posisi, menduduki paha wanita itu dan mencoba memasuki lubangnya dengan pusaka miliknya.
– haaah!! mbaaak!! – Ratih merintih, saat tanganku ikut meremas dadanya.
Aku bergerak cepat, menggeser dudukku mendekati Ratih.
– haah!! bantuin Ratih!! haah – seruku
Kudekati tangan Ratih yang menyangga tubuhnya, kuraih dan kuarahkan ke sisirnya sendiri yang keluar masuk di lubang kenikmatanku. Ratih yang sekarang ikut memegang sisir itu, melai mengikuti irama tanganku.
– haah!! haah!! yang cepat!!
Sekarang kubiarkan Ratih sendiri yang melakukannya. Kubuka pangkal pahaku lebar2 menghadapnya, kuangkat sedikit lubangku, kini Ratih mulai mempercepat tusukannya.
– HAAAAHHH!! – suaraku keluar saat tanganku bergerak,
mengusap dan menekan daging kecil di dalam lipatan bawah tubuhku. Ratih tetap menusukku dengan irama yang kurasa bertambah lama bertambah cepat. Nikmat dan sensasi yang luar biasa, terbawa suara di tv yang nyaring.
Benar2 terasa penuh lubangku saat Ratih membenamkannya, dan terasa nikmat sensasinya saat Ratih menarik dan membenamkannya lagi dengan cepat. Tak kuasa aku menahan getaran dan kejangnya otot di seluruh tubuhku saat puncak nikmat yang kucoba raih itu datang …
– AAAAAAAAAAAARRRRGGGHHHH !!!!
Betul2 serasa mengeluarkan kepuasan yang tiada tara melalui bawah tubuhku … Kubiarkan Ratih menusuk lubangku beberapa kali, lalu kutahan dengan kedua tangannku mencoba menghentikannya. Tangan Ratih yang satu masih menusukkan jemarinya ke lubang miliknya dengan cepat sekali. Ia terlihat ingin juga menikmati puncak permainannya. Tak beberapa lama sebelum sempat kubantu …
– hah!! hah!! HAHH!! HHAAAA!! HAAARRGHHH!!! MBAAAAAAAAKKKK!!!
tubuhnya menegang, bergetar sesaat, perutnya naik turun cepat, kemudian merangkulku. Kami berbaring sekaarang, aku tertindih tubuhnya yang penuh keringat. Masih merangkulku dan menyandarkan kepalanya, terdiam tak bergerak. Bebearpa saat kemudian Ratih sesenggukan menangis …
– huhuuu – berbisik ia dalam tangisnya
– aku sudah tidak perawan lagi ya? Huuu huuu … –
Kuangkat tanganya yang dipakainya sendiri, kuperhatikan ada lendir membasahinya dan sedikit merah …
– entahlah Ratih, aku tidak yakin itu darahmu, tetapi tenang sajalah, kau sudah memdapat apa yang kau cari tadi – bisiku perlahan …
Setelah beberapa lama kami berpelukan, aku mulai meninggalkannya di tempat tidur, merapikan celanaku dan mengenakan kaosku. Kuambil handukku, dan bergerak keluar kamarnya, masuk lagi ke kamarku tuk mandi lagi.
—–
– Begitu deh mas cerita nya – berbisik Windy perlahan
– Lu gila ya Windy, cerita detail begitu ke gue ? – tanyaku perlahan sambil tersenyum.
– Lah, kan mas sendiri yang ingin dengar cerita nya.
– Iya, tapi aku sekarang kan bingung mau ke mana. Pelabuhanku sekarang sedang ke Manado, yang lain di Singapore dengan bossnya. Yang lain sedang terbang dengan flight maskapainya. Kemana kapal selamku musti berlabuh? Ah dasar kau sukanya bikin pusing – kutatap matanya.
Kusandarkan badanku ke kursi, kutarik kedua tanganku menopang kepalaku. Windy menggeser kursinya, dari hadapanku tadi, sekarang kursi yang beroda itu telah berada di sebelahku. Sambil mendekatkan wajahnya ia tersenyum sambil berbicara perlahan :
– asyik kan cerita nya ?
– Untung gak ada yang dengar cerita mu tadi. – kataku sambil memperhatikan kiri kanan.
– Hari Sabtu begini, kantor ini biasanya sepi mas. Jarang ada yang lembur sampai sore begini.
– Kalau bukan karena menemani mas membackup data akuntasi perusahaan ini tiap hari Sabtu, aku juga gak bakal ke sini mas.
– Lah, bukannya tiap minggu kamu ke sini ngeberesin pembukuan ?
– hiyo hiyo. terserah deh mas. tapi sekarang pokoknya sepi. tenang aja. office boy kan sekarang doyan maen facebook mas.
– mas aja yang freelance di sini tidak memperhatikan. mas cuma hari2 tertentu sih datang ke kantor kami.
Kulirik Windy sekarang. Ia masih memajukan tubuhnya ke arahku. Terlihat bibir merah mudanya yang basah, kemeja atasnya yang ketat sekarang memperlihatkan belahan dadanya yang indah. Matanya menatapku tak berkedip. Windy memperhatikan mataku melirik dadanya, turun ke paha seakan menelanjangi tubuhnya.
Kuturunkan tanganku sekarang, dengan jarak dekat begini kuraih rambut di atas telinganya. Kusisir pelahan kebelakng. Windy bergerak mendekat, meletakakan tangannya dipahaku. Segera kutarik kepala Windy, kucium bibirnya, kuhisap dalam2, lidahku juga mencoba melumat rongga mulutnya. Kuhentikan ciumanku, terlihat mata Windy terpejam dan sedikit terbuka mulutnya.
– Di mana ruang meetingmu ? – kubertanya sambil mengajak Windy berdiri, menarik tangannya.
Windy berjalan cepat ke arah ujung ruangan yang luas ini. Kulewati lorong kerja disekitar meja kerja karyawan kantor ini. Di salah satu meja yang komputernya menyala terlihat pemuda yang sedang mengetik di keyboard, berinteraksi dengan monitornya yang menampilkan facebook. Office boy sedang sibuk sendirian sekarang.
Pintu paling ujung telah terbuka, dan Windy menahannya menungguku masuk. Setelah melewatinya, terdengar pintu tertutup perlahan dan kudengar suara kunci diputar. Sekarang ku berdiri menghadap meja besar di ruangan kecil ini. Terlihat Windy bergerak cepat menutup gorden jendela di dua sisi ruangan ini. Meskipun siang, terasa remang cahaya yang masuk sekarang.
Windy berjalan ke arahku, memutari meja sekarang. Tangannya bergerak melepaskan kancing baju atasnya. Sesampai di depanku Windy hanya mengenakan bra, memperlihatkan buah di dadanya yang besar dan indah tertopang bra gelapnya. Ia kini duduk di atas meja menghadapku.
tangannya kebelakang sesaat, kemudian terlihat rok bawahnya mulai longgar pinggangnya. Sambil mendekat, kubuka resleting celanaku jeansku. Kuraih kedua tangannya dan kutarik menyuruhnya turun meja. Rok bawahnya sekarang terlepas saat Windy berdiri menghadapku.
Kuraih kursi dan kuajak dia berlutu sementara aku duduk di kursi itu. Kuhadapkan kursi ke arahnya, kuperlebar ruang resletingku dengan menarik sampai ujung bawah, lalu kuturunkan celana dalamku. Kuraih pusakaku yang setengah berdenyut itu. Batang pusakaku kini telah menjulang keluar diantara delah resleting.
– hmmm – Suara Windy terdengar, saat meraihnya.
Geli dan nikmat langsung mengalir dalam aliran darahku saat Windy mulai memasukan dalam mulutnya. Kepalanya mulai maju mundur, dan tangannya mulai melepaskan kaitan ikat pinggangku. Dibukanya kancing atasnya dan kini dengan sedikit membungkuk Windy sekarang telah menaik turunkan kepalanya, menelan ujung pusakaku sampai terasa sangat geli sekarang. Kusandarkan tubuhku, dan kuraih kepala Windy.
– oowwhh – tambah geli aku sekarang, saat mulutnya menjepit pusakaku sambil naik turun.
Kubiarkan ia memijit pangkalnya sekarang. Perlahan ia mulai mengurutnya ke atas dan menekannya ke bawah. Lalu bertambah cepat. Dan sekarang lebih cepat lagi. Sungguh nikmat yang terkira di gedung ini kurasakan.
– iihh – aku terkejut
Rasa sensasi nikmatku bertambah saat Windy menhisapnya. Terasa beberapa detik cepat berlalu, berlomba dengan gerakan Windy. Segera kulepas kekangan yang kutahan semenjak mendengar cerita Windy dari tadi. Ujung nikmatku telah sampai.
Kubenamkan kepala Windy ke pangkuanku, tak kulepas saat kusemburkan energi di bawah pusarku. Windy memejamkan mata saat menghisap semua energiku, menelannya dan menyapu sisanya dengan lidahnya. Bukan main … ada kenangan baru aku di hari Sabtu ini.
– enak mas ? – Tanya Windy sambil mengusap mulutnya
– sebentar ya. – Windy berdiri, ke arah lemari kecil.
Dituangnya air di gelas dan meminumnya satu dua teguk. Kemudian disodorkan ke arahku. Kusambut. Kuraih pergelangan tangannya yang memegang gelas. Aku berdiri dan memutar tubuhku sambil menarik Windy untuk duduk di kursiku tadi.
Windy meletakkan gelasnya di meja, dan langsung memegang kepalaku yang sudah menyeruduk masuk ke pangkal pahanya. Celana dalam hitamnya telah kutekan dengan wajahku menusukan hidungku ketengah tengahnya. Tercium wangi kainnya. Kugosok gosokkan mukaku ke situ. Berputar putar, naik turun, kiri kanan.
– huaaahh … massss
Perlahan tanganku ke pinggulnya, menarik ke bawah kain celaan dalamnya. kuturnkan sampai matakaki. Windy menggerakan sendiri kakinya hingga terlepas kain itu. Saat kuangkat kepalaku menatapnya, terlihat buah di dada Windy mulai menarik keinginanku meremasnya. Kubuka bra hitamnya. Kuremas2 keduanya. Windy mendesah.
Kuputar kursinya, Windy sekarang kurangkul dari belakang di tempat duduknya. Kuremas sekali lagi dadanya. Kupijat dan kuremas hingga keujungnya. Windy mengangkat kepalanya ke atas.
– haaahhhhsssss maassss
Kutarik kuajak berdiri dia sekarang. Kuangkat satu kakinya dan kunaikkan ke kursi. Kuremas pahanya. Kuremas atasnya sedikit. Perlahan remasanku naik, hingga ke paha bagian dalam di pangkalnya. windy menggigil
Perlahan remasan dan pijitanku sudah sampai ke pangkal pahanya. sudah sampai ke belahan bawah pusarnya. Kupermainkan daging kecil itu. Ia melenguh mengeluarkan udara lewat mulutnya.
Windy menarik tanganku. Ia beringsut sedikit ke meja, lalu duduk di meja menghadapku. Agak bergeser sedikit, ia sekarang mengangkat kedua kakinya di meja lebar itu. Windy melebarkan pahanya ke arahku. Terlihat rapi sisiran bulu bawahnya menutupi lipatan bagian vitalnya.
Windy merebhakan dirinya ke meja sambil bergerak menanti gerakanku selanjutnya. Segera saja kutarik kursi duduk, menghadap meja, memeluk kedua pahanya dan membenamkan mukaku kebelahan tengah tubuh bawah Windy …
– shayyhhaaanggg !!! hooooohhhhh!!! – serunya berulang ulang beberpa lama
Windy bergetar, saat kumulai menjiat bagian2 penting di area lubang itu.
– huuooh!! hah!! ssshhhh hhaah !!!
Windy terus mengeluarkan suara saat kujilat dengan lidahku yang bergerak cepat di situ.
Kuturnkan tanganku dan mulai mengurut pusakaku yang mulai setengah tegang lagi itu.
– haah!! mass!! saa … yaaang!!
Windy berceloteh tak jelas …
Lidahku lebih cepat bergerak sekarang.
– yes mas !! huuuuh !!!
Kuhentikan jilatanku, aku berdiri sekarang.
– hhmmmm … mmmm … – Windy mengerang,
badannya bergoyang, menyodorkan lubang miliknya ke arahku. matanya terpejam, kedua tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya. Kutempelkan ujung pusakaku langsung di pintu masuk lubang Windy.
– hooh yes mas … sekarang sayang …
Kumasukkan kepala pusakaku ke lubang berlendir itu. kutarik lepas dan segera kumasukkan lagi kepalanya. berulang ulang dengan irama yang semakin cepat.
– hah!! hah!! haahhh!! – nafas Windy memburu gerakanku
beberapa saat kemudian, kumasukkan semua pusakaku, kubenamkan semua ke dalam lubang Windy.
– aaauuwwooooooooohh – mulut Windy makin bersuara memikat
Akhirnya kusaat kubenamkan dalam2 itulah aku segera melakukan getaran sedikit menarik dan dengan penuh memasukkannya. Kjulakukan sangat cepat iramanya, secepat gerakan drill bor yang sangat cepat itu.
– HAUW HAUW HAUW HAUW …. – suara Windy terdengar ikut bergetar cepar
Kutambah getaranku dan kupercepat. Segera saja Windy bergetar, menggelijang, menegang otot perut dan pahanya, mulutnya terbuka tak bersuara … kemudian tangannya mengangkat pahanya, ikut2 bergetar sesaat lagi … Kuhentikan kegiatanku, kubiarkan Windy meresapi nikmatnya di atas meja meetingnya. Kulepaskan pusakaku, dan kuremas2 tuk menjaga tetap tegang.
Kemuian kutarik kakinya turn meja, kuraih tangannya mengajak berdiri. kuputar badannya dan kuarahkan menungging, tangannya memegang pinggir meja. Kuarahkan pusakaku dan mulai kudororong memasuki lubang Windy sekali lagi. Windy mendesah sekali lagi. sampai ia berjinjit berdirinya, menopang tubuhnya dengan jari kakinya.
Kuteruskan kegiatanku menghujam lubang milik Windy dengan pusakaku, dengan sebentar sebentar berganti posisi. Dari menungging di pinggir meja, berpindah ke kursi, kemudian menungging di karpet. Hingga akhirnya Windy teelentang di karpet dengan kaki berlipat di atas tubuhnya, menahan tubuhku di atasnya yang naik turun secara cepat menindih Windy. Di posisi demikian aku merasakan kenikmatan memenuhi lubnag Windy dengan pusakaku, mengoyaknya, memutar dan bergetar cepat menekan pangkal pahanya.
Hingga akhirnya kucapai lagi ujung kenikmatan yang memuaskanku sekali lagi. Lelah aku telentang di karpet ruang meeting itu tuk beberapa saat. Sampai kuingatkan Windy tuk memperhatikan cahaya luar gedung yang telah mulai gelap, senja mulai tiba. Waktunya tuk meninggalkan gedung ini.
– makan malam di kostku aja ya mas …. – tangannya masih memeluk erat salah satu tanganku.
– lah emang kau masak apa ? seharian kita di kantormu begini – candaku di dalam lift.
– kita di Tebet mampir ke McD lalu kita makan di kakamarku.
– Ok, aku ke pos satpam dulu nitip motorku tuk parkir lama ya.
Sesampai di kamar Windy di kostnya, bukannya makan pesanan makanan yang kami bawa, Windy sudah berinisiatif melucuti pakaianku, berusaha membangkitkan garirahku dan kita bergumul di ranjangnya. Setelah aku dan Windy terlentang menikmati puncak kepuasan yang tercapai, rasa lapar kami datang lagi. Sambil makan, Windy menawariku menginap.
– ini kunci cadangan kamarku. – Windy menyodorkan anak kunci.
– besok malam mas masuk sini aja duluan kalau aku belum nyampai.
Lah, ini pemaksaan secara halus, pikirku. Kuterima kuncinya, dan menyalakan tv menyaksikan film lepas yang tayang malem itu. Setelah film selesai, Windy menggantinya dengan salah satu dvd nya. Dari covernya aku sudah bisa menebak, film apa yang bakal kulihat sekarang.
Ditengah film panas Windy itu terlihat Windy melepaskan lagi dasternya kemudian menciumi perutku dan bawah pusarku. Melepaskan celanaku dan mengulum lagi pusakaku. Akhirnya dibantu film dan usaha Windy itulah aku bisa mulai menyambut ajakan Windy lagi.
Terasa Windy seperti ketagihan dengan apa yang diperolehnya malam Minggu ini. Ia selalu menginginkanku memuaskannya, meskipun aku kelelahan. Kubantu Windy mencapai ujung pencapaiannya hingga terasa sampai energiku habis kuekspose malam itu.
Ditengah lelapnya tidurku, jam alarm Windy membangunkam kami di siang hari, segera aku bergerak hendak mandi. Belum sampai aku berdiri dari tempat tidur, Windy sudah merangkulku dari belakang dan tangannya turun ke arah bawah pusarku. Fenomena pagi kaum laki2 inilah yang ternyata di tunggu Windy.
Pusakaku memang sedang tegang dan kencang sekali saat bangun pagi ini. Ini juga yang selanjutnya membuat Windy merintih dan mengerang dalam usahanya mencapai kepuasannya. Windy duduk di bawah pusarku sambil menggesekan pangkal pahanya maju mundur, mememuhi lubangnya dengan pusakaku. Dan Windy berulang-ulang memulainya lagi meskipun ia telah mencapainya berulang ulang.
Di pagi ini juga aku bisa memberitahu Windy melalui kemampuanku, jika aku bisa membantunya mencapai kenikmatan dan puncaknya berkali-kali sebanyak yang dia mau. Aliran darahku sedang lancar, konsentrasiku masih segar, nafasku dapat kuatur menjaga jantungku memompa tekakan darahku menstabilkannya. Selalu kupercepat gerakanku tuk menggetarkan lubang di bawah tubuh Windy, yang membuatnya senang menggelinjang mencapai kenikmatannya.
Hingga akhirnya Windy menyudahi ketagihannya, mencapai klimaks terakhinya saat di kamar mandi. Di depan tubuh Windy yang duduk di toilet itulah aku mengakhirinya. Kuhujamkan dengan cepat getaran pusakaku di pangkal pahanya yang terbuka lebar itu.
Semprotan air hangat di shower yang kuarahkan ke bawah pusarnya membuatnya berteriak menggigil, bergoyang tubuhnya menggelepar, bergetar otot pahanya, tangannya dengan keras meremas pantatku. Kuakhiri juga nikmatku, mencapai kepuasanku dengan menyemburkan cairan energiku dalam lubang istimewa milik Windy yang terengah-engah. Sudah berapa bulan aku melewatkan kesempatan seperti ini sejak betemu dan berkenalan dengannya? Kalau saja aku lebih sadar melihat peluang dan kesempatan.

klik gambar di bawah untuk bermain dan daftar 


Terima kasih telah membaca artikel tentang benderaqq di blog POKER ONLINE INDONESIA, silahkan kunjungi website kami di www,benderaqq.com

POSTING BY:
Benderaqq.com

BENDERAQQ CERSEX- CINTA DALAM SEMALAM

BENDERAQQ CERSEX



CINTA DALAM SEMALAM

 BenderaQQ Cersex- ini adalah pengalaman sex pertamaku sebelum aku mengenal sex lebih jauh.ceritanya waktu itu aku masih kelas 1 sma,aku naksir seorang gadis di daerah saya sendiri tapi malu untuk mengutarakanya hingga akhirnya aku mengenal sex dengan gadis itu.

Csebutlah nama gadis itu Rini. Rini adalah adalah anak pertama dari 2 bersaudara.kedua orang tua Rini bekerja di jakarta sebagai pengusaha garment dan kebetulan adiknya masiha kecil sehingga ikut dibawa ke jakarta sedang R ini usianya 18 tahun.Rini tinggal di rumah hanya dengan neneknya kebetulan rumah Rini tak jauh dari rumah saya hanya berjarak 4 rumah.
pada suatu malam kira-kira jam 8 lampu bolam didapur rumah Rini mati dan kebetulan waktu itu tetangga sebelah tidak ada sehimgga neneknya Rini minta tolong saya untuk mengganti bolam yang mati tersebut.dia nyuruh Rini untuk memanggil saya.mas Edo nenek minta tolong mas untuk memasang bolam di dapur karena gelap baru saja bolamnya mati.dengan hati berbunga bunga saya langsung setuju siapa tahu ada kesempatan mengutarakan cinta saya apalagi yang menyuruh gadis pujaan saya.
singkat cerita setelah saya selesai memasang bolam saya dibuatkan teh oleh Rini. sambil menghidangkan teh Rini dan neneknya bilang mas Edo silahkan tehnya diminum jangan buru-buru main dulu kan lama mas Edo nggak main,saya jawab saja iya deh nek.sambil minum teh kami menonton tv bareng-bareng hingga akhirnya sinenek ngantuk uuaahh..uaaappp……

dik Edo nenek tidur dulu ya dik Edo sama Rini silahkan lanjutkan nonton tv nya”.
bagai mendapatkan kesempatan emas saya jawab dengan senyum dan deg-degan. saya perhatikan juga raut wajah Rini seperti mengharap sesuatu dari hatiku. malam semakin dingin cerita tv sudah membosankan hingga duduku kudekatkan disamping Rini, dengan hati berdebar-debar kupegang tangan Rini dan dia diam saja lalu kurapatkan lengan saya dia semakin merapatkanya akhirnya keberanikan diri mengatakan cintaku,
“Rini sudah lama aku memendam cinta padamu tapi tak kuasa tuk mengatakanya sekarang bagaimana perasaanmu”.
“mas Edo..sudah lama pula Rini merakan seperti apa yang mas Edo rasakan”, bagai mendapat emas rasanya hingga kucium pipi dan keningnya tanda kasih sayang saya, Rinipun membalas dengan mesra dan mengairahkan lalu kukecup bibirnya sszziuupa…ciiupss..bibir kami perpagutan tak lepas, kuremas payudara Rini dia mengerang ouukhh…oouuaakhh….oouuhhhhk..
“mas Edo Rini sangat menyayangi mas….”,
“mas juga sayang banget sama adik”.
“mas Edo..kita kekamar Rini saja yuk biarkan tv hidup supaya nenek mengira kita sedang nonton tv”,bak mendapat tambang emas kugendong dengan mesra tubuh Rini dan kurebahkan di ranjang kutindih..dan kucium bibir dan lehernya hingga ke buah dada.. ccuuppzz…sszziiuppzz….
“ouuh..aakkhh…nikmat sekali mas lepaskan saja bh Rini mas” tanpa lama-lama kulepas bh nya dan ou…2 buah gunung yang tegang dan menantang langsung kulumat-lumat dengan bibir cciupp…ssszzuuuppzz…sszzuupp..
“aakhh..ouuhh..” Rini mengerang nikmat,

kini gilaran Rini membuka celana dalm saya yang sudah tegak sejak ciuman tadi diciumnya penis saya lalu dikulum-kulum hheemm..
“nikmat sayang..ouuhhh..ooiuh…ooaaakkhh…terus sayang”,giliran Rini kubuka celana dalamnya terlihat daging di antara selangkangan dengan rambut yang indah dan rapi.
setelah celana dalam Rini kulepas dengan dibantu tangan Rini kujuntai kaki Rini kelantai hingga dundukan vagina semakin merangsang langsung saja ku lumat klitorisnya ssiiuupzzss..ssupss..oouh. Rini mengejan kutekan klitoris dengan tangan kanan,
Baca juga cerita sex terbaru di www.orisex.com
tangan kiriku meremas buah dada dan jilatan di vagina kulanjutkan srruupp…sscruuppss… oouuh.. Rini meracau
“nikmatttss sekli..mass…oouuhh..mas Edo…oouuhkkh..wwuuiiihhh…nikmatttss..Rini mau orgasme mas….” saya tak peduli lagi kulumat terus sampai puass…ssrruupptt..sccruupt.. bersamaan itu Rini mengejang
“oouuhh…aakkhh….” tampak cairan kuning keluar dari vagina langsung kubersihkan dengan mulut saya..srrupp…sszzeepp…aakkhh.., sementara penis saya masih tegang kuremas -remas lagi buah dada Rini hingga ia bernafsu kembali…
“oouhh… mas Edo Rini…Rini..pasrah mas silahkan mas Edo melakukan apa saja yang mas mau…”,
“oke sayang…bolehkan kalau mas masukkan penis mas ke dalam vagina Rini..”,
“silahkan mas…”, kubuka selangkangan dia..dan woouu…lubang vagina yang masih perawan..pertama kucium dan kulumat dulu terus perlahan-lahan kumasukkan penis saya ssleeppss….oouukk…hheeppsss..
Rini seperti ditusuk punggungnya sambil merem melek..
“oohh..mas sakit…pelan..pelan mass…” saya masukkan lagi ssleeppzz..blezzz….hingga penis saya masuk semua,
Rini memejamkan matanya..dan berkeringat…saya masukkan lagi slleepp..zleb….sleebbss..
“oouhh sekarang nikmat mas…ayo teruskan mas Rini nikmat sekali…” begitau ia mengigau…,
lama saya memompa Rini sambil kaki menjuntai di lantai.dik..Rini sayang..sekarang adik tidur lurus di ranjang ya,ia mengangguk sambil tidak melepaskan penis saya yang sedang menancap.kutelentangkan ia,kedua tanganya kuluruskan kesamping kiri dan kanan kutumpangkan kedua tanganku,sementara penis saya menekan masuk ke lubang vagina Rini,kunaik turunkan pantatku sampai semua penis masuk..kedalam vagina..sslleepss..blless..slleppb..blless…crruukkhhh..ouuhhkk…wwuuiihh..
“nikmat sekaali mas…. yang dalam mas…
“iya sayang…”
slleebb..blessz..blleeezzz….
“aakkhhhh..mas Rini sebentar lagi keluar…”,
“tahan dulu sayang mas sebentar lagi juga keluar…”
bleezz…crueekkhh..sleebbss…suara penis keluar masuk vagina semakin mempercepat kami ejakulasi.,zlleebbbb…..ssllleebbzz…
“aakhh..mas Edo saya keluar…” bersamaan itu pula ejakulasi…
“ouahh…aaakkhhhh…mas keluar juga sayang….”

 crot…croot..crott..kumuntahkan lahar hanga saya di dada Rini,kukecup kening Rini kucium bibir dan pipinya kepeluk erat-erat sambil kubisikkan sayang padanya, Rini pun membalas kecupan dan memeluk tubuh saya yang dalam keadaan bugil erat-erat.
setelah itu kami kekamar mandi saling membersihkan kemaluan kami masing-masing.saya membersihkan vaginas Rini dan ia membersihkan penis saya..oohh..benar-benar cinta pertamaku yang mengasikkan.
begitulah cerita percintaan saya hingga akhirnya tercium oleh orang tua dia dan keluarga saya.baik ortu dia maupun keluarga saya tidak menyetujui percintaan kami.akhirnya ia dijodohkan dengan pengusaha dan sudah nikah dengan pengusaha itu.saya menerimanya walau berat hati,yang jelas saya sudah merasakan nikmatnya vagina Rini,hingga kini rasa cinta itu kadang masih muncul namun saya berusaha tenang dan menghormatinya.

klik gambar di bawah untuk bermain dan daftar 


Terima kasih telah membaca artikel tentang benderaqq di blog POKER ONLINE INDONESIA, silahkan kunjungi website kami di www,benderaqq.com

POSTING BY:
Benderaqq.com

BENDERAQQ CERSEX- PEMBANTU YANG MENGAIRAHKAN


BENDERAQQ CERSEX



 PEMBANTU YANG MENGAIRAHKAN 


BenderaQQ Cersex- Cerita ini berawal ketika ane di mutasi perusahaan ke daerah Bgr karena kinerja ane di tempat asal kurang bagus..ane sempet putus asa dan yg lebih sedih ane harus pisah ma bokin yg ane sayan gi..
Tapi karena kebutuhan akhirnya ane ambil juga itu keputusan untuk mutasi..

 Sesampai di Bgr ane dapet fasilitas kontrak rumah dari perusahaan,dan ane dapet di daerah pinggiran kota,lumayan lah type 36,ada 2 kamar plus perabotan udah ada di sana..
Setelah 1 bulan berlalu ane kewalahan ngurusi itu rumah,maklum ane berangkat pagi,pulang malam,minggu pulang ke Bdg ketemu bokin ya jadinya itu rumah acak2an dan kotor banget..
Ane ngerasa ga nyaman,dan ane mutusin untuk nyari orang buat ngurusi rumah.
Ane sempatkan datangi salah satu yayasan penyalur di kota Bgr,ane pilih 1 orang yg ane pikir bisa kerja,orangnya biasa aja,masih muda,umur 20 tahun,aslinya dari daerah di jw tngh,dan 1 yg bikin ane pilih dia,dia keliahatan cekatan saat ane melihat cara praktek di beberapa orang yg di tawarkan..
Sebenarnya kalau ane emang niat macem2,ane bisa aja pilih yg genit,karena ada beberapa orang yg matanya tuh menunjukan kalo “pilih gw aja” dan sedikit centil..
lanjut..

Ane minta Susi (sebut aja bgitu) di antar ke rumah hari sabtu,karena ane pikir hari minggu ane akan pergi dan ane minta susi untuk bersihin rumah..
Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar susi,dan ane lunasi biaya administrasi,lalu jadilah susi bekerja di rumah ane..

Hari minggu ane tinggal dia di rumah,untuk bersih2 dan cuci baju ane yg udah menggunung..
Hari senin pagi ane datang ke rumah,ane seneng banget rumah udah bersih,rumput2 di bersihin depan rumah..baju ane pun udah pada wangi di setrika ma doi..
Karna ane puas,ane kasih doi uang jajan 50 ribu,dia seneng banget,ane bilang itu di luar gaji dan uang makan..ane kasih dia uang makan karena ane ga pernah makan di rumah,jd di rumah gak pernah masak..
hari2 berlalu,ane emang tidak pernah memandang status orang dari pekerjaannya,walaupun susi adalah pembantu,tp dia sering cerita tentang pribadi,tentang orang tua di kampung dll..
Dari situ ane tau bahwa ortu susi cerai,dan susi di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga,ane juga tahu bahwa susi di kampung punya pacar,dan pacarnya itu sering telp tiap hari,susi kadang mengeluh juga karena pacarnya ini sering minjem duit tp ga di bayar..

Ane sering nasihati dia supaya lebih hati2 dalam pacaran,lebih2 cowok kayak gitu..dan dia pun mengangguk..
Kami tiap malam nonton tv bareng,kadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dsb..kadang kalau ane lagi ada duit ane beliin dia baju karen aane tahu bajunya itu2 aja..
skip..

tak terasa sudah 3 bulan susi kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang jd lebih gemuk di banding saat pertama datang..tp hal itulah yg mengganggu pikiran ane..body nya justru bikin ane gusar..toketnya yg dulu kelihatan kecil tp sekarang malah kelihatan nyembul…bokongnya yg dulu biasa aja sekarang jd menarik…haduh…ane pikir bahaya ni..tp ane buang jauh2 perasaan itu..
Diam2 ane suka ngintip dia kalo habis mandi…kadang ane juga curi2 pandangan ke arah pahanya kalau dia lg pake baju daster dan duduk sembarangan…

Suatu hari ane dapet tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan,ane pun harus pergi selama 2 minggu..ane pergi dan sebelumnya ane pamit ke susi berpesan supaya hati2 jaga rumah selama ane pergi..
Di kalimantan ane sms menanyakan kabar,dan ane beranikan untuk sms yg bernada memancing..seperti “km udah mandi belum susi manis?”…dan dia pun membalas dengan “udah aa sayang”…

Dan ane pancing2 dia denga sms bahwa sebenarnya ane suka ma dia…tp takut di tolak karena susi udah punya cowok..
Tak di sangka susi membalas dengan sms yg sangat mengagetkan “aa kenapa ga bilang,susi juga suka banget ma aa,tp susi takut,susi kan cuma pembantu”..

wah..ini yg ane tunggu…ane tlp dia..dan kita pun ngobrol panjang lebar tentang seringnya ane curi2 pandang…dll…
Ane pun pulang ke Bgr,ane langsung menuju rumah..susi menyambut dengan senyuman malu…ane pun mencubit lengannya..tanda kangen..

Ane beranikan mengajak susi ngobrol malam itu…kami pun ngobrol..tp terlihat sekali susi sangat kaku dan tidak seperti biasanya…ane bertanya “kenpa sus”…”ga apa2 a” susi menjawab..
Ane duduk mendekati susi..dia sangat terlihat gelisah..ane dekatkan bibir ane ke bibir susi..susi sedikit menghindar..tp ane udah pengen banget mencium susi..ane sedikit memaksa dan kami pun berciuman…ane mainkan lidah ane di di bibir susi…kami pun bergumul mesra dengan hangatnya…di temani hujan bibir kami saling bermain…
Malam itu tak terjadi apa2..ane ga ingin buru2 melakukan sesuatu..ane takut susi akan minta pertanggungan jawab bila ane exe dia malam itu..

esok hari nya sepulang kerja ane langsung mandi…kami pun ngobrol..sudah mulai cool…suasananya udah mulai seperti biasa lg..susi nonton tv,ane di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang susu udah berani duduk dekat2 nempel ke ane..
Ane membuka pembicaraan..ane bertanya tentang hubungan susi dengan pacarnya di kampung sejauh apa hubungan yg mereka lakukan..

Susi bercerita bahwa mereka memang sering berciuman..dan susi juga pernah pegang punya cowoknya..begitu pula sebaliknya…sambil berpura2 cemburu aku pun pergi ke kamar..
Susi mengejar ane ke kamar..dia minta maaf..dan bilang bhwa susi masih perawan…
Ane bilang gak percaya…karena blm membuktikannya..kami pun sedikit ngadu argument..dan ane minta pembuktian kalo susi memang masih benar perawan..

Tak di sangkan susi langsung membuka daster yg di pakainya…”susi akan buktikan kalau susi memang masih perawan”..kata susi
“jangan sus,aku ga berani tanggung jawab kalo sampai terjadi sesuatu”ane bilang begitu
“aa ga usah mikirin tanggung jawab,yg penting susi kan buktikan kalau memang susi masih perawn”,susi mendekati ane hanya mengenakan BH dan CelDam…

Ane konak gan…ga tahan..melihat secara langsung apa yg selama ini ane inginkan…oh shit…ane bingung..
di tengah kebingungan ane,bibir susi sudah melumat bibir ane…kita berciuman di pinggir tempat tidur…tangan ane secara replex mulai bergerilya menuju gunung kembar susi…ane ga kuaaaaaat (dalam hati ane menahan nafsu ini)..
Ane terus belai toket susi…ane buka bra yg membungkusnya..ane rebahkan susi di ranjang..susi tersenyumm..oh..
ane mulai melumat pentil susunya…tangan ane mulai bergerilya di paha susi…susi pun melenguh “ohhh”…
tangan ane menuju selangkangan susi…bermain si pinggiran celana dalam yg masih membungkus meki susi..ane terus benjilati puting susu susi yg mulai keras…tangan ane pun membuka celana dalam yg di pkai susi…susi melenguh kembali..”oooohhhh”….

Ane secara cepat membuka celana pendek dan kaos ane…ane pun membuka CD yg ane pakai…
kembali ane lumat bibir susi…tangan ane mulai mengelus pinggiran meki susi…susi pun men desah “aaaaahhhh”…
Tangan ane mulai menyibak meki susi yg di tumbuhi bulu yg tidak terlalu tebal…jari ane menari2 mengelus klitoris susi…susi pun tambah mendesah “AAAAAAHHHH”…
Jari ane bermain2 di bibir lobang meki susi…bibir ane bermain di toketnya…dan tangan susi pun mulai mengeleus2 konto ane yg udah keras n panas…

“aa..punya aa gedee…” susi berbisik..
Ane tersenyum sambil kembali melumat bibir susi dan memainkan jari di mekinya…
Bibir ane pindah ke toketnya….lalu turun menjilati perutnya…dan sampailah di pertigaan selangkangan susi…
Ane buka perlahan belahan paha susi…ane pun mulai merunduk…ane sibak kedua belahan meki susi…dan lidah ane mulai bermain di bibir meki susi…oooh…mantapnya meki perawan…
“AA..AAAAAhhh”..susi mendesah ketika bibir mekinya ane jilati…lidah ane mulai menusuk2 lobang mekinya…dan sekali2 lidah ane bermain di klitoris susi…

“aa”ooooooughhhh…..”..susi mendesah semakin keras…
ane menjilati mekinya -+ 15 menit..ane pun kembali melumat toket susi….pentilanya ane jilati melingkar..jari ane terus bermain di bibir meki susi yg mulai basah di bajiri cairan kenikmatan…
Susi terus mendesah..”ouwgh..aa…ouwgh..aa…”dia memanggil ane dalam desahannya..
Tak menunggu lama,ane siapkan rudal konti ane yg udah keras banget…ane arahkan ke meki susi yg udah basah…ane lebarkan pahanya…ane taptkan di lobangnya..

dan ane tekan pelan2….”aa…ouwgh…”susi mendesah….”aa…sakit”….”ouwgh”…susi sedikit meringis ketika konti ane mulai masuk ke mekinya…konti ane semakin dalam…”aa…sakit…”…”oughwwhhh”..susi mndesah sambil menutup matanya….
Ane cabut pelan2…ane tekan lagi…ane cabut lagi…ane tekan lagi…dan seterusnya….
“owgh..aa…oegh…owgh…ooooooh…”desahan susi semakin terdengar…
Ane pun mengenjot konti ane di mekinya…dan tiba2 keluarlah darah keperawanan dari lobang meki susi….
…ane genjot lagi lebih cepat…darah semakin banyak….ane genjot terus…”aa…sakiiiiiit….owwwuuuuuuuggggghhh”.. .susi mendesah sambil terpejam matanya..

Ane genjot terus…”sabar sayang…bentar lagi sakitnya hilang”…ane menimpali sambil terus menggenjot..
konti ane keluar nasuk di meki susi….sampai darah perawannya tak lagi keluar…
Ane goyang2 di dalam mekinya…ane hujam lebih dalam…”oooooooooooowwwwwwwghhhhhh”…susi menjerit…mekinya semakin licin…menandakan susi udah mendapatkan O…dan ane pun memepercepat genjotan ane….”OOOOOOOOOOOOOOOOOOWWWWWWGGGGGGGGGGGGHHHHHH HHHHHHH”….susi menjerit kenikamatan…susi mencengkeram pundak ane…..tangannya mencakar bokong ane…dan “croooooooot”….ane pun orgasme…..sperma ane memenuhi lobang meki susi….
Ane memeluknya…dan susi pun tersenyum…”percaya kan kalo susi masih perawan?” tanya susi pada ane
“iya aku percaya”…ane pun tersenyum…dan kami pun berpelukan…

Ane minta susi supaya kencing dulu…dan membersihkan mekinya…ane pengen malam ini 5 ronde..hehehe…
kami pun bermain hingga pagi hari…esoknya ane ajak susi ke bidan yg jauh dari rumah ane…ane minta susi untuk KB…susi pun KB suntik…dan kami pun hingga sat ini masih berhubungan..
1 yg membuat ane ga bisa lepas dari susi…mekinya wangi…dan nikmat banget saat di oral…beda dengan bokin ane yg kadang ada bau tak sedapnya…

Ane jd jarang pulang ke bdg,ane malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng susi…semua gaya udah kami mainkan…bahkan anal sudah kami praktekan…
Susi tak pernah minta ane menikahi dia..karena dia pun tak mungkin memutuskan hubungan dengan pacarnya di kampung yg sudah di jodohkan oleh ortunya…entah sampaia kapan kami begini…tp jujur..nikmat sex bukan karena status..tp karena barang…hehehe

Buat yg suka maen ma pembokatnya,saran dari ane,pembokat juga manusia,yg butuh kasih sayang dan materi,selain gaji 750rb ane kasih tambahan 1 jt perbulan buat susi plus uang jajan 50 rb tiap hari agar meki yg mantap itu di jaga dan di rawat demi kepentingan bersama..dan satu lagi,buatlah komitment agar sang pembokat tidak menuntut anda menikahinya..dan ini adalah hal yg paling penting!!!



klik gambar di bawah untuk bermain dan daftar 


Terima kasih telah membaca artikel tentang benderaqq di blog POKER ONLINE INDONESIA, silahkan kunjungi website kami di www,benderaqq.com

BENDERAQQ CERSEX- kubelai kekasih gelapku yang manja

BENDERAQQ CERSEX

KUBELAI SELINGKUHAN GELAPKU
BenderaQQ Cersex- Aku Fatma usiaku saat ini 30 tahun. Perawakanku terbilang kecil dengan tinggi 153 cm dan berat 40kg. Aku boleh dikatakan sangat menjaga diri, bahkan aku selalu mengenakan busana muslimah dengan rapat setiap keluar rumah. Itulah sebabnya kulitku selalu kelihatan putih terawat meskipun aku tdk pernah melakukan perawatan diri ke salon kecantikan. Bahkan teman-temanku mengatakan kalau wajahku masih seperti anak kuliahan. Aku tinggal di dekat lingkungan pesantren di kota J.

Awal cerita sex terbaru ini pada tahun 2005 saat aku menikah dengan seorang yg telah beristri, dan aku menjadi istri keduanya waktu itu. Suamiku ini sebenarnya baik dan mencintai aku. Dan aku pun mencintai dia. Akan tetapi kehidupan rumah tanggaku biasa-biasa saja. Hal itu terjadi mungkin karena pernikahanku sejak awal tdk atas izin istri pertamanya. Sehingga perjalanan rumah tanggaku banyak terjadi permasalahan dikarenakan hal itu.

AgSuamiku pun pada akhirnya dihadapkan pada pilihan yg sulit, sehingga tdk bisa berlaku adil kepada istri-istrinya. Bahkan buat diriku sangat jarang dia bisa bermalam bahkan hanya untuk satu malam saja. Pertemuanku dengan suami sangat terbatas hanya pada siang hari saja, meskipun itu aku anggap cukup untuk merajut kemesraan bersamanya. Akan tetapi lama kelamaan aku jadi sering merasa kesepian. Hal itu cukup lama berjalan, tapi aku tetap berusaha untuk sabar dan menerima semua ini sebagai sebuah takdir yg harus aku jalani.

Aku bertetangga dengan seorang wanita (sebut saja M) yg suaminya mempunyai bisnis di luar jawa. M kurang lebih sama seperti aku, dalam hal pemahaman agama dan berbusana. Awalnya kami sering bertemu dalam majelis pengajian di pesantren. Akhirnya kami berkenalan dan kami merasa ada kecocokan. Mengingat M ini juga ditinggal suaminya berbisnis di luar jawa, sehingga dia di rumah hanya bersama ketiga anaknya yg masih kecil. Itulah sebabnya aku sering bertandang ke rumahnya dan kami menjadi akrab. Dia baik sama aku, suka membantu dan menolong.

Sampai suatu saat terjadilah musibah gempa bumi yg mengerikan di kotaku. Musibah itu telah meluluhlantakkan hampir seluruh rumah dan bangunan di desaku, termasuk rumahku. Alhamdulillah aku selamat. Itulah awal dari persimpangan kisah hidupku. Setelah musibah itu aku ditawari untuk tinggal di rumah M yg meskipun sederhana namun selamat dari kerusakan parah dan masih layak ditempati. Setelah itu aku jalani hari-hariku di rumah keluarga ini. Selang beberapa hari setelah musibah itu suami M (sebut saja AH) pulang dan akhirnya menutup usahanya di luar jawa demi untuk bersama keluarganya yg sedang tertimpa musibah.

Aku menempati sebuah kamar yg sederhana. Tempat tidur tanpa dipan dan ruang kamar itu tanpa pintu. Hanya ditutup kain korden. Meski demikian, aku sangat bersyukur dalam kondisi sulit seperti ini ada tetangga yg benar2 tulus mau membantu. Aku menjadi akrab dengan mereka dan anak2nya. Setiap hari kami saling membantu membereskan rumah dan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya serta mengurus anak-anak AH.

2 minggu setelah musibah itu aku periksa ke bidan dan aku baru tahu kalau ternyata aku hamil 2 bulan. Pantas saja, akhir-akhir ini badanku sering terasa capek dan malas untuk beraktivitas seperti biasa. Aku sangat gembira dengan kehamilan pertamaku ini. Aku berharap semoga dengan kehamilanku ini bisa menambah perhatian suami terhadapku. Akupun menyampaikan kabar bahagia ini kepada suamiku.
Hari-hari berlalu…..

Namun harapanku akan perhatian suamiku nampaknya harus aku pupus. Suamiku masih bersikap seperti biasanya. Dia masih lebih perhatian pada istri pertamanya, sedangkan untuk diriku tdk lebih sebatas kebutuhan-kebutuhan lahiriah yg dipenuhinya.
Akan tetapi aku sedikit terhibur dengan keberadaanku di keluarga AH ini. Lama kelamaan kami menjadi seperti keluarga yg cukup akrab.

Keakrabanku dengan AH dan keluarganya terkadang membuat batas diantara kami menjadi longgar. Terlebih lagi memang rumah keluarga AH ini tdk luas. Terkadang aku kepergok AH dalam kondisi aku tanpa jilbab. Aku merasa risih sebenarnya, tapi mau gimana lagi ?
Hari-hri berlalu sejalan dengan keberadaanku di tengah2 keluarga mereka…
Suamiku seminggu sekali menjenguk aku di rumah AH ini. Terkadang kami keluar berdua, dan sorenya aku dipulangkan ke rumah AH.
Keadaan seperti itu berlangsung kira2 sebulan.

Sampai suatu hari, AH menyatakan sesuatu kepadaku yg cukup membuat aku terkejut.
Yg intinya memberikan harapan padaku bahwa dia bersedia menikahi aku jika saja aku mau bepisah dg suamiku. Aku terkejut bukan main atas niatnya itu. Awalnya aku menolak secara halus. Tapi ketika dia mengatakan bahwa permasalahanku saat ini sudah dia konsultasikan dengan para Kyai (di pesantren), dan semua menyarankan dalam kondisi suamiku yg tdk bisa lagi berbuat adil maka lebih baik berpisah saja. Saat itu aku mulai gamang…. Antara ya dan tdk.
Kadang aku merasa ada benarnya pendapat AH itu, tapi aku juga takut jika harus berpisah dengan suamiku, dan menyandang predikat janda.

Aku, M dan AH terkadang mendiskusikan kondisiku saat itu. Dan dari sekian argumen yg kami ajukan, selalu berujung pada kesimpulan “lebih baik berpisah daripada terdholimi terus…”
Akan tetapi sampai sejauh itu, M belum tahu jika AH sudah mempunyai niat untuk menikahi aku nantinya. AH bilang kepadaku untuk sementara waktu menyimpan dulu hal itu sampai nanti dia sendiri yg akan menyampaikan ke M kalau waktunya tepat.

Dari seringnya kami bertukar pikiran, dan terkadang di situ ada saat saling curhat diantara kami, aku semakin merasa tentram. Sedikit demi sedikit tanpa aku sadari aku merasa mendapat sandaran baru. Sebuah sandaran yg bisa memberikan rasa tenang dan bisa menerima aku. Sementara itu sandaran lamaku aku rasakan mulai usang, dan menjadi hambar bahkan kadang menyakitkan.
Suatu malam ketika aku tertidur sangat lelap (mungkin karena kecapekan dan kondisi kehamilanku)…. Tiba2 aku merasakan ada sensasi hangat menjalar ke seluruh tubuhku….. Antara sadar dan tdk, aku merasa suamiku mendatangi aku…. Akupun menyambutnya dengan perasaan sangat bahagia, bagaikan orang yg telah lama tdk berjumpa dan memendam rindu yg sangat dalam…

Dia mulai mencumbuiku, dari ujung kaki….naik ke betis, lalu paha dan akhirnya ke bagian yg paling sensitive.. Dia cumbui bagian itu dg lembutnya, sampai akupun merasakan sensasi nikmat yg sangat.. Antara setengah sadar aku merespon semua itu dengan birahiku yg mulai memuncak…
Setelah itu aku rasakan dia melepas celana dalamku….akupun hanya pasrah…karena memang aku juga sudah sampai puncak birahi.. Dia mencumbui bagian itu sampai akhirnya dalam keadaan setengah sadar, aku merasakan kenikmatan yg sangat.. Sampai ketika aku rasakan ada sesuatu yg mulai mendesak masuk ke kemaluanku, aku tersadar dan membuka mata….
Dan alangkah tekejutnya aku, karena ternyata yg berada di atas tubuhku adalah… AH..

Kaget, malu, marah dan apalah namanya berkecamuk jadi satu.. Dia langsung membekap mulutku, sambil setengah mengancam dan berbisik…”Jangan teriak..!”
Aku langsung sadar, kalau aku berada di rumah AH. Aku langsung sadar bahwa kenikmatan yg barusan aku rasakan ternyata bukan mimpi. Spontan aku teringat istri dan anak2nya…ingat keluarganya yg selama ini sudah baik padaku. Maka aku pun diam sejenak, aku mencoba berpikir harus bagaimana…. Yg pasti aku tdk ingin terjadi masalah dg keluarganya. Lalu aku mencoba meronta, akan tetapi tenaganya jauh lebih kuat dariku. Dia menindih dengan kuat sambil membekap mulutku…
Aku mencoba menutup kedua pahaku, tapi dengan posisi AH yg sudah menindih dan berada diantara kedua pahaku, aku mendapatkan kesulitan untuk itu. Kedua kaki AH mengunci kedua pahaku untuk terus terbuka.
Aku mencoba mendorong tubuhnya, akan tetapi tubuhku yg kecil nampaknya tdk memiliki cukup tenaga untuk mendorong tubuh AH yg tinggi dan berotot itu…
Tangan kanannya terus membekap mulutku dan tangan kirinya menekan tangan kananku. Tangan kiriku mencoba untuk meronta, tapi semua itu sia-sia. AH terlalu kuat tenaganya. Lama kelamaan aku lemas kehabisan tenaga…
Mungkin setelah dia rasa aku mulai lemah, dia mulai mengendorkan bekapannya.
Aku hanya bisa merintih memelas…”Abang…jangaaaann…”
“Jangaaann…” Aku terus memohon dengan memelas..
Akan tetapi rintihanku sia-sia, AH tetap mempertahankan posisi itu dan mulai membelai kepalaku dan mencoba mengecup bibirku… Dikulumnya bibirku, dan lidahnya berusaha menerobos masuk. Aku berusaha mengatupkan kedua bibirku dengan kuat. cerita sex
Perlahan-lahan tangan kirinya mulai meremas lembut payudaraku beberapa saat….
“Abang….tolong lepas….jangan abang….” Aku terus memohon dengan rintihan yg pelan nyaris tak terdengar.
Bagaimanapun juga aku khawatir kalo aku sampai membangunkan M, yg tentu akan memicu masalah yg lebih besar.
AH tdk juga bergeming, bahkan dia terus mempertahankan posisinya…

Setelah itu, aku rasakan kemaluannya mulai mencari-cari jalan untuk menerobos liang senggamaku. Aku tersentak dan berusaha menghindarinya. Akan tetapi dengan sisa-sisa tenagaku yg tdk seberapa, usahaku sia-sia. Akhirnya, dengan dua atau tiga kali dorongan dia menemukan liang itu dan mulai mendorong pelan kemaluannya masuk lebih dalam lagi dan lagi…
“Sakiiit abang….” Aku merasakan agak perih ketika kepala kemaluan AH mulai menerobos liang senggamaku.
Dia mendorong terus kemaluannya sampai akhirnya aku rasakan semua tenggelam dalam liang senggamaku. Aku menahan nafas, dan AH menahan posisi itu beberapa saat. Setelah dirasa aku agak tenang, AH meneruskan aksinya dengan gerakan-gerakan yg lembut dan pelan-pelan….sambil terus dibelainya kepalaku dan sesekali dikecupnya bibirku.
Kemaluannya terasa memenuhi seluruh ruang di liang senggamaku, berbeda rasanya dengan punya suamiku.. terasa lebih besar dan padat.. AH terus menariknya, dan mendorong dengan gerakan yg lembut dan teratur…. berulang-ulang….

Pada awalnya aku merasakan perih di liang senggamaku, barangkali karena keterkejutanku ketika aku tersadar membuat nafsuku spontan hilang. Akan tetapi dengan kejadian yg sudah berlangsung seperti itu lama-lama aku rasakan senggamaku mulai bisa menerimanya. Cairanku pelan-pelan mulai membasahi dinding-dindingnya dan otot-ototnyapun mulai merespon tanpa bisa aku tahan sedikitpun. Beberapa kali kepala kemaluan AH terasa menyentuh mulut rahimku.. uh, sedikit ngilu.. tapi nikmat.
Aku bingung, malu, takut, bercampur jadi satu dg sensasi aneh yg pelan-pelan mulai merasuki…
Sensasi aneh yg membuat aku bingung. Perlahan tapi pasti getar-getar rasa nikmat mulai menjalar ke seluruh nadiku…
Entah syetan apa yg berperan, lama-lama secara reflek aku mulai mengimbanginya dengan gerakan-gerakan kecil pinggulku….
Aku tdk bisa lagi berpikir jernih …..

Yg ada waktu itu hanya rasa malu, bercampur bingung yg sudah tertutup rasa nikmat yg mulai menjalar.
Malu karena aku yg selama ini selalu menjaga diri dengan menutup rapat tubuhku, malam ini tubuhku nyaris telanjang di depan laki-laki yg bukan suamiku.
Bingung,…mengapa getar-getar nikmat itu bisa ikut menjalar dalam kejadian seperti ini??
AH mulai mempermainkan temponya, kadang dia percepat kemudian diperlambat….
Kadang dia benamkan dalam-dalam dan dia tahan sambil diputar-putarnya di dalam rongga senggamaku.
Sensasi yg aku rasakan pun semakin dahsyat….

Aku masih mencoba berpikir jernih bahwa pebuatan itu terlarang, akan tetapi gataran-getaran rasa nikmat itu seakan menepis semuanya…..
“Abang….aaaahhhhh….” Tiba-tiba AH mempercepat tempo permainannya beberapa saat dan itu membuat aku tersentak terbelalak mencoba menahan sesuatu yg mendesak kuat dari dalam…..
Akan tetapi tanpa bisa aku bendung, desakan-desakan itu semakin menguat dan…..
“Abang..bang….!! Aaaaccchhh……” Aku terbelalak, tanganku meremas kuat kepala AH dan kedua kakiku terangkat tinggi sambil pahaku menjepit kuat-kuat paha AH. Yaahh….sampailah aku pada orgasmeku….
Betapapun aku ingin menahannya, kenyataannya aku tdk mampu. Daguku mendongak dan lenguhan kecilku tdk bisa aku sembunyikan lagi…. Otot-otot senggamaku terasa berdenyut-denyut meremas batang kemaluan AH yg masih tertanam dalam-dalam.
AH tersenyum….entah apa arti senyumannya itu…
Sesaat kemudian aku terkulai lemas…
Mungkin karena dilihatnya aku mulai menikmati, dia semakin berani meneruskan aksinya…
AH memulai lagi mendorong dan menarik kemaluannya, kali ini langsung dengan tempo yg cepat…. Aku yg sudah lemas dibuatnya terengah-engah menahan serangannya. Dan dengan mata terpejam, aku ikut menyambut gerakannya dengan goyangan pinggulku. AH pun semakin liar menyetubuhiku. Sambil menggenjotku, tangan AH menjalar, meremas kedua payudaraku dengan gemas. Ditariknya penutup BH-ku ke atas, sehingga payudaraku pun kini terbebas sempurna dari kekangan, dan dengan liarnya kedua payudaraku ikut bergoyang ke kiri ke kanan, ke atas ke bawah seirama dengan goyangan dan genjotan AH.
AH semakin bernapsu… sembari menggoyang tubuhku, puting merah muda payudaraku yg sudah berdiri dengan tegak dijepit-nya dengan jari-nya, dipilin dengan gemas. Mulutnya juga bergerak. Dikulum-nya kedua puting payudaraku, dipermainkannya dengan lidah yg kasar. Aku hanya bisa melenguh seperti anak sapi..
“ Uuuuuugggghhhhhh.. ugggghhhhhh..”
Kemudian ditariknya tubuhku hingga sejajar dengan tubuhnya, pahaku pun kemudian ditumpukannya di atas paha-nya. Dengan posisi duduk seperti ini, clitorisku pun bergesekan langsung dengan batang kemaluannya. Ah, aku hanya bisa menggigit bibir bawahku utk menahan sensasi yg timbul.. nikmat sekali rasanya. Kupeluk kepala AH dengan kedua tanganku.. tanpa malu-malu kupagut bibirnya dengan bibirku. Lidah AH pun bergerak lincah.. menerobos masuk ke dalam mulutku, membelit lidahku dengan ganas.
Aku semakin terbang..

Bersamaan dengan itu, tangan AH juga bergerak lincah.. diremas-nya kedua payudaraku.. dan tak ketinggalan putingnya dipelintir dengan jari-jari-nya. Bibirnya bergerak perlahan.. menyusuri bagian belakang telinga..kemudian bergerak ke bawah menyusuri leherku yg jenjang.. dan tiba-tiba, bagian ular Cobra, gigi-nya mematuk dan mulutnya mencupang leherku dengan keras.
Aku hanya bisa menjerit lirih..
Tdk berselang lama, tangan AH memeluk tubuhku dengan erat.. puting payudaraku terasa bergesekan lembut dengan rambut di dada-nya.. uh, geli kurasakan.
Dirapatkannya kedua paha-nya.. bongkahan pantatku dipegang-nya dengan kedua tangan. Dibantunya pergerakan naik turunku di atas pahanya.. semakin cepat dan cepat.
Bibirnya kembali mencari bibirku.. lidah kami berdua kembali bertaut. Dan tiba-tiba dibenamkan kemaluannya dalam-dalam hingga ujung kepala-nya terasa mentok di ujung rahimku, dan kemudian menahannya sambil mengejan….
”Uuurrgg…aaacchhhh…, saaayyyaaaang…..” lenguhan panjangnya tepat di telingaku yg lebih pas menyerupai bisikan tanpa getaran pita suara.
Rupanya dia mendapatkan orgasmenya. Aku rasakan batang kemaluannya berdenyut-denyut di dalam liang senggamaku, dan terasa beberapa kali semburan hangat benihnya dalam rahimku…
Ya….rahim yg saat itu sudah berisi janin dari suamiku…
Malam itu AH menuntaskan hajatnya denganku…
Setelah selesai dia ke kamar mandi, lalu kembali ke kamarnya.. Aku termangu dan terkulai lemas di pembaringanku. Kulihat jam di hp-ku menunjukkan pukul 2.48.Setelah itu kesadaran dan akal sehatku mulai pulih…Aku menangis,… Aku merasa sangat bersalah…!Bersalah pada suamiku…. Bersalah pada M sahabatku…
Aku hanya bisa menangis dan terus menangis.. tak bisa tidur lagi sampe pagi.
Keesokan paginya AH sms ke hpku,
”Maaf ya, aku khilaf tadi malam. Awalnya aku takut, tapi waktu aku lihat Fatma juga menikmatinya, jadi kebablasan deh.”
“Iya, abang kok bisa gitu sih ? Jangan diulangi ya…” Jawabku.
Aku termangu sendiri, berpikir mengapa itu bisa terjadi ??
Mengapa terjadi padaku..??

Dan parahnya lagi, mengapa aku semalam bisa menikmatinya…??
Aku mulai berfikir, apakah ini karena sebenarnya dalam alam bawah sadarku aku merindukan kehangatan dari suami ?
Memang selama ini urusan tempat tidurku dengan suami lebih banyak terasa hambar. . Mungkin karena banyaknya persoalan yg terpendam dan menumpuk aku selalu hampir tdk pernah mencapai puncak. Apalagi setelah musibah gampa bumi, boleh dikatakan tdk pernah suamiku menyentuhku. Sehingga semalam ketika terjadi peristiwa itu aku hampir bisa dikatakan pasrah, tanpa perlawanan yg berarti. Bahkan barangkali alam bawah sadarku sebenarnya menginginkannya…
Ah…yg sudah terjadi biarlah berlalu, pikirku…
Aku hanya takut kalo kejadian tadi malam diketahui M, istrinya….
Mengingat M hanya tidur di kamar yg bersebelahan dengan kamarku…
Setelah malam itu hari-hari berlalu dan aku berusaha bersikap seperti tdk pernah terjadi apa-apa…
Aku tdk ingin M, istrinya tahu peristiwa malam itu…

Begitu juga kepada suamiku…. Aku simpan rapat2 peristiwa malam itu….
Waktu itu aku mulai berpikir, barangkali benar apa yg dikatakan para Kyai di Pesantren itu Barangkali memang sebaiknya aku berpisah dengan suamiku. Bukankah dia tdk bisa lagi berlaku adil padaku ? Bukankah aku juga punya hak yg sama dengan istri pertamanya ? Bukankah AH sudah membuka pintu harapan bagiku ? Dan berbagai pernyataan batinku memenuhi benakku sekedar untuk mencari pembenaran atas pemikiranku….
Dua minggu setelah peristiwa malam itu…..
Pagi-pagi AH pamit mau ikut gotong royong memperbaiki rumah warga yg rusak karena gempa. Memang waktu itu masih banyak rumah warga yg rusak dan kami di kampung itu menerapkan sistem gotong royong saling membantu untuk memperbaikinya. Meskipun bantuan dari masyarakat luar desa juga ada, akan tetapi kami selaku warga yg tinggal di desa itu merasa tdk bisa berpangku tangan.
Setelah AH pergi, M istrinya juga pamit mengantar anak-anaknya sekolah. Anaknya yg paling tua kelas 2 SD, kedua TK dan yg ketiga belum sekolah. Sarana sekolah menjadi prioritas perbaikan di desa kami, mengingat warga tdk bisa membiarkan anak-anak mereka berlama-lama tdk sekolah. Jarak sekolah dari rumah AH kurang lebih 15 menit dengan berjalan kaki. Jam 7.30 M berangkat dan biasanya pulang sampai rumah sekitar jam 11.30 karena M harus menunggu anaknya yg duduk di bangku TK.
Setelah M pergi maka aku mengerjakan tugas-tugas di rumah mencuci baju dan bersih-bersih. Itung-itung aku harus ikut meringankan pekerjaan M mengingat aku sudah banyak dibantu selama ini. Sangat tdk pantas rasanya kalau aku hanya berpangku tangan sementara mereka bekerja. Aku berusaha mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik, dan siang itu kurang lebih jam 10 selesai sudah semua pekerjaan rumah. Badanku terasa capek dan aku segera beristirahat di kamar.
Baru saja aku membaringkan badan, tiba2 ada suara salam dan ketukan di pintu depan. Aku terkejut, karena itu suara AH. Aku segera mengenakan jilbab besarku dan belum sempurna aku mengenakannya aku dengar langkah kaki AH sudah memasuki rumah. Aku segera memberi tahu kalo M belum pulang. Maksudku supaya AH tdk masuk rumah karena aku sendirian. Sangat tdk enak kalo ada yg tahu, apalagi ini siang hari….
“Abang, M belum pulang. Abang jangan masuk…..!”
“Cuma mau ambil sekop kok,Dik…. Sebentar aja.”
Terdengar suara gaduh AH di belakang mencari-cari sekop. Aku masih tetap di balik tirai kamar, tdk berani keluar. Meski ada rasa khawatir, tapi jantungku mulai berdetak lebih kencang. Bayangan-bayangan itu mulai muncul lagi….
“Ah….enggak ! Jangan sampai !” pikirku.
“Adik, lihat sekop ga ya ? Kok ga ada di sini ?”
“Di belakang situ kayaknya…” jawabku
“Tolong bantu cari dong…keburu mau dipake nih…”
Dengan perasaan cemas dan jantung yg makin berdetak kencang aku keluar dan menunjukkan posisi sekop yg tertindih barang-barang lain.
“Yups…ini dia…. Makasih ya… Adik udah makan belum ? lhoh, kok keliatan pucat sih?”
“Adik sakit ya? Udah, istirahat. Kasian kan kandungannya…”
“Ga pa pa kok….” Jawabku.

Aku segera mengambil langkah untuk kembali masuk ke kamar melewati ruang tengah. Tiba-tiba tanpa kuduga AH mendekap perutku dari belakang. Dia lingkarkan tangan kanannya ke perut sambil sedikit ditariknya badanku, sehingga sekarang aku berada dalam dekapannya. Belum hilang rasa kagetku, dia langsung dongakkan wajahku dengan tangan kirinya sehingga wajahku menengadah dan berhadapan dengan wajahnya. Spontan dia kulum bibirku sambil tangan kanannya mulai meraba ke atas…..
“Jangan lagi Abang….Jangan…!” Aku memohon.
“Sebentar aja, Dik…” Jawabnya sambil terus mendekapku dengan kuat.
“Jangan….nanti M pulang lho… Akh..jangan….mmmhh…..”
Dia terus mengulum bibirku sambil mengelus payudaraku. Birahiku pun perlahan mulai bangkit.
Ya….sebuah rasa yg memang sudah agak lama tdk aku dapatkan. Dari semenjak gempa, perjumpaanku dengan suami sangatlah terbatas. Kalaupun berjumpa tdk pernah bisa ada ruang dan waktu untuk privasi.
Sehingga ketika siang ini aku mendapatkan perasaan itu maka terasa sulit juga untuk mengelak. Meskipun aku juga khawatir kalau M tiba2 datang. Akan tetapi aku merasa sedikit tenang, karena posisi ruang tengah ini tepat menghadap ke jalan dimana jika M pulang maka 100 meter sebelum sampai pintu pasti terlihat dari ruang ini, dan kami bisa segera menghindarkan diri dari penglihatan M. AH bisa segera keluar dari pintu belakang dan kembali bekerja bakti.
Aksi kami pun berlanjut…. AH semakin ganas mengulum bibir dan lidahku….sambil diremasnya payudaraku dengan lembut…
Aku hanya bisa menggelinjang dan mendesah…..
“aaahhh….mmm…..abang….”
Dalam posisi masih bediri berhadapan AH menarik bagian bawah jubahku. Rupanya dia mau menggarap bagian senggamaku. Aku memberikan jalan dengan agak melonggarkan kakiku….
Benar saja, jari-jemari tangannya mulai menelusup menembus celana dalamku. Dicarinya bagian clitorisku dan dielus-elus dengan lembutnya…
Clitorisku mulai terasa basah dan jari-jemarinya mulai terasa licin menelusuri permukaannya. Nafasku mulai memburu dan aku mulai memekikkecil…
”uuhh…aaaa…hhh..mmmhh….”ketika ujung jari telunjuk-nya menerobos masuk ke liang senggamaku..
Aku semakin menggelinjang dan aku jepit jari-jemarinya dengan pahaku…
“Dikkkk …..” bisik AH di telingaku….
AH memelorotkan celana dalamku, dan diapun membuka sedikit celananya sebatas turun ke lututnya. Aku sedikit diangkatnya, rupanya AH menginginkan posisi sambil berdiri.
Aku pasrah ketika kepala kemaluannya mulai menyeruak bibir senggamaku dari bawah dan menekannya ke atas…..Bleesss…. Seluruh batang kemaluannya langsung masuk ke senggamaku. senggamaku terasa penuh sesak dan kurasakan rahimku tertekan ke atas…dan clitorisku langsung tertekan pangkal kemaluannya yg berbulu lebat…
“Aaacchhhh……” Aku mendesah…
Seluruh batang kemaluannya tertanam di liang senggamaku. Kami berpelukan dalam posisi aku dalam gendongannya. AH tdk banyak bergerak rupanya dia faham kondisiku yg lagi hamil. Dia menekan dengan kuat pantatku dengan tangannya dan memutar-mutar batang kemaluannya. Seluruh dinding liang senggamakupun terasa diaduk aduk, serta merta clitorisku menerima gesekan-gesekan lembut dari pangkal kemaluannya dan itu menimbulkan rasa nikmat yg luar biasa….
Aku hanya terpejam menikmati permainan AH ini….

Hasratku naik dengan cepatnya, aku memeluk lehernya dengan kuat. Dan bibir kami pun beradu dengan beringas….lidah kami saling beradu untuk membelit dan akhirnya…..
“aaaaaaaaaaaa……mmmmmhh….abbaaaanng….” aku tak bisa membendung orgasmeku yg datang begitu cepatnya. Aku remas kepala AH dengan kuat untuk melepaskan energi yg besar itu.
Diputarnya tubuhku, sehingga posisi AH ada di belakang-ku. Didorongnya tubuhku mendekati tembok.. diposisikannya kedua tanganku menempel ke tembok. Diangkatnya kembali jubahku.. diposisikannya kembali kemaluannya di bongkahan pantatku.. ah aku terkejut…
Akupun sedikit berteriak..
“..jangan abang.. jangan dimasukkan ke lubang pantattttt..”
AH hanya tersenyum, dan hanya berkata..
“..nggaaaak, sayaaangg.. aku cuma peengiiiin dari belakang..”.
Dan dengan perlahan kepala kemaluannya menyeruak masuk ke bibir senggamaku. Uh, rasanya menakjubkan ketika titik G-spot di dalam liang kemaluanku tersodok kepala kemaluannya yg besar.
AH pun menggoyang kembali tubuhku..
Disingkapnya jubahku lebih ke atas.. tangannya kemudian meremas kedua payudaraku dari belakang. Meski masih tertutup BH, tapi rasa geli akibat remasan tangan AH cukup terasa di puting payudaraku yg sudah berdiri tegak..
Tdk berapa lama, desakan orgasme-ku yg kedua pun mulai muncul. Kupeluk dan kutarik leher AH ke arahku.. aku ingin sekali orgasme sambil mencium bibir AH. Rupanya AH tahu keinginanku.. bibir-nya pun segera mengulum bibirku, dan kemudian terasa ledakan orgasme-ku yg kedua. Aarggghhhhhhhhhhhhhhh..
Setelah itu dibaringkannya aku di sofa, dan AH melanjutkan aksinya dengan gerakan memompa dengan cepat.
Tak berselang lama AH mengejan….mendekap tubuhku merapat makin kuat…..
Dia memejamkan matanya sambil melenguh
“aaaaaccchhhhh………..” Dan kemudian liang senggamaku pun terasa mendapat kedutan-kedutan keras yg berlanjut dengan rasa banjir lahar panas mengguyur di dalamnya. Aaargggghhh.. aku pun mendapat orgasme yg ketiga.
Sesaat setelah itu, dia roboh ke sofa sambil nafasnya terengah-engah….
Batang kemaluannya terlepas dari senggamaku.
“Kamu luar biasa, Diiikkk…. hebat…”
Jam menunjukkan pukul 11.05…
Sudah dekat waktunya M pulang. Maka aku minta AH untuk segera keluar rumah sebelum M pulang.
Aku membersihkan sofa, barangkali ada sisa-sisa sperma AH yg tumpah. Setelah itu aku mandi membersihkan diri dan memulihkan kesegaranku.
Kurang lebih 2 bulan setelah itu aku benar-benar minta cerai dari suamiku, dan akhirnya kamipun bercerai. Tapi anehnya… aku tdk merasa terlalu berduka dengan perceraian itu. Waktu itu usia kandungankku 6 bulan. Berarti aku mempunyai masa idah selama kurang lebih 3 bulan sampai anakku lahir.
Suamiku memang orang yg bertanggung jawab. Sebulan setelah perceraianku, dia menyewakanku sebuah rumah (yg cukup sederhana karena baru direnovasi seadanya setelah gempa). Rumah itu cukup mungil dan berada di pinggir desa. Tepatnya agak terpisah dari desa dan berada di areal persawahan dan itu satu-satunya rumah di situ. Tetangga terdekat berjarak sekitar 100 meter dari rumah itu dan kurang lebih 300 meter dari rumah AH. Aku menempati rumah itu seorang diri.
Terkadang aku masih bertandang ke rumah M untuk sekedar silaturahim.
Suamiku pun seminggu sekali masih datang menjengukku sekedar menanyakan dan memenuhi kebutuhan sehari-hariku.
Suatu malam, nada sms di hp-ku berdering dan aku terkejut bangun karenanya.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 23.45. Ternyata dari AH…”Adik…belum tidur kan ??”
Aku tdk menjawabnya karena memang aku rasa sudah malam dan aku masih mengantuk. Akan tetapi tdk berselang lama, nada panggilan berdering dari hp-ku. AH misscall. Akhirnya dg agak malas aku jawab smsnya,
“Da pa sih ? Dah malam ni…”
Dia jawab lagi, “Jangan tidur dulu ya, 10 menit lagi aku datang…”
Deg…aku terperanjat….! Gila juga ni orang…
Tiba-tiba perasaanku campur aduk gak karuan….
Terbayang lagi peristiwa-peristiwa yg lalu….
Duh…Mau ngapain ini orang, pikirku. Dah malam gini……
“Eh…ngapain ?! Jangan gila ah….!” Jawabku
“Aku baru pulang dari Jakarta, ada oleh2 buat Adik nih… he he”
“Ga enak kalo aku bawa pulang, ntar ketauan M kan ?” Jawabnya.
Kurang lebih 15 menit berselang terdengar ketukan halus di pintu depanku. Aku segera mengenakan jilbab hitam besarku dan berjalan mendekati pintu dan mengintip dari balik tirai. Ternyata benar, AH yg datang. Nekat juga AH ini…
Begitu slot kunci aku buka, dia langsung nyelonong menerobos masuk rumah. Aku merasa gak enak dan khawatir kalau ada orang yg mengetahui kedatangan AH ke rumahku malam2 begini.
“Ada apa sih ? Gak enak kalo ada yg tahu…”
“Tenang…aku dah survei keadaan, aman. Tadi aku turun di ujung jalan dan jalan kaki ke sini…” Jawabnya.
Dia mengeluarkan bungkusan dari dalam tas dan memberikannya padaku. Setelah aku buka, ternyata 2 stel baju. Satu stel jubah hijau tua lengkap dengan jilbabnya dan satu lagi gaun tidur warna biru yg sangat cantik.
“Makasih yaaa…. Udah, sana pulang….” Aku tdk bisa menyembunyikan kegembiraankku…
“Kok langsung disuruh pulang…?! Abang pengen liat Adik pake dulu baju ini…”
Aku mencoba menolak karena memang sudah malam dan aku benar2 masih khawatir kalau ada orang yg tahu. Akan tetapi bukan AH namanya kalau mudah menyerah. Akhirnya aku turuti permintaannya. Aku ke kamar mandi dan berganti baju yg baru dibelikannya.
Keluar dari kamar mandi aku mengenakan baju jubah hijau dan jilbab besarnya. Terasa pas banget di badanku, seakan-akan baju ini memang dijahit untukku. Aku melihat sudah ada 2 gelas teh panas di meja. Rupanya selama aku di kamar mandi dia menyiapkan teh panas itu. Hmmm….dasar AH, pikirku…
AH izin untuk mandi, karena dari perjalanan jauh badannya terasa capek dan berkeringat. Akkupun mengizinkannya. Dia masuk ke kamar mandi sambil membawa air panas sisa membuat teh barusan.
Setelah selesai mandi AH keluar dengan mengenakan kaos yg bersih dan badannya terlihat segar.
Kami terlibat obrolan2 ringan sambil menikmati teh panas. Obrolan kami berkisar cerita AH yg baru merintis usaha baru di Jakarta sampai akhirnya ke kondisi kehamilanku yg waktu itu sudah memasuki usia 7 bulan. Dia sangat perhatian padaku dan banyak memberi saran ini itu untuk kesehatanku dan kandunganku.
Diam-diam aku semakin merasa nyaman dan senang dengan perhatiannya…
Tanpa aku sadari tiba-tiba tangan kanan AH sudah berada di kepalaku dan dibelainya jilbabku dengan lembut. Aku mencoba mengelak, tapi nampaknya AH membaca kepura-puraanku. Dielusnya dari atas ke bawah….dan sampai di tengkuk, dipijitnya dengan lembut dengan gerakan memutar ibu jarinya. Lama kelamaan akupun sangat menikmati pijatan demi pijatannya. Karena malam itu badanku memang terasa kaku dan capek sekali…
Akhirnya pijitannya turun ke lengan dan punggungku. Agak lama dia pijat bagian tersebut dan akupun semakin menikmatinya…
Entah berapa lama aksi itu berlangsung, tiba2 kurasakan hembusan hawa hangat di leherku. Ya,…AH mencium bagian belakang leherku dari balik jilbabku. Aku agak kaget, tapi pasrah. Mungkin karena suasana yg seperti itu membuat hasratku pelan-pelan bangkit. Rupanya AH faham akan hal itu…
Dia terus menciumi leherku dari belakang, dan akhirnya dibalikkannya tubuhku hingga kami berhadapan. Aksinyapun dilanjutkan dengan ciumannya di bibirku…
Dilumatnya bibirku dengan lembutnya, dan akupun meresponnya. Aku buka bibirku dan lidah kamipun beradu dengan beringasnya….
Untuk kesekian kalinya aku kehilangan akal sehatku. Tapi aku pikir sudah kepalang basah. Bukankah aku sudah dicerai dan AH pun sudah memberikan harapan untukku ?
Apalagi aku dalam kondisi hamil….
Jadi amanlah aku pikir…
Aksi kami pun berlanjut…
Sambil berciuman tangan AH menelusup di balik jilbab dan meraba-raba dadaku. Nafasku mulai memburu dan kuberanikan diri meraba selangkang AH. Terasa betapa kemaluannya sudah mengeras….besar dan panjang. AH membuka resleting celananya untuk memberi jalan padaku supaya lebih leluasa memegang kemaluannya.
“Deg….” Ternyata kemaluannya sangat besar dan keras terasa dalam genggamanku.
Aku tdk berani melihat, akan tetapi aku rasakan ada cukup sisa panjang kemaluannya yg tersembul dari genggamanku.
Terdengar AH berbisik..
“adik.. tolong dikocok..”.
Selama aku menikah, belum pernah sekalipun aku memegang kemaluan suamiku.. apalagi kemudian mengocoknya. Dengan rasa takut, perlahan-lahan, aku kocok batang kemaluan AH.. mulut kami pun kembali saling beradu.
Tak berapa lama, kurasakan batang kemaluan AH semakin membesar dan mengeras. Akhirnya kuberanikan diri untuk melirik kemaluan AH. Ahhhhhh.. tak kunyana tak kusangka, kepala kemaluan AH sangat besar.. dan terlihat berkilap karena cairan mazi sudah mulai keluar dari celah di kepala kemaluannya.
Kembali terdengar AH berbisik..
“adik.. tolong dicium..”
Aku kaget setengah mati mendengar permintaannya, dan kujawab
“..maaf, bang.. aku belum pernah.. aku takut…”
AH pun menjawab..
“ya sekarang dicoba..”
Pundakku pun ditekan kedua tangan AH yg kekar ke bawah.. kakiku pun bertumpu pada kedua lututku.. posisi kepalaku menjadi sejajar dengan kemaluan AH. Dan untuk pertama kali-nya dalam hidupku, aku melihat kemaluan seorang pria dewasa yg sedang terangsang. Bentuknya aneh.. urat-uratnya terlihat jelas bagaikan akar yg mengelilingi batang pohon.. rambut kemaluannya terlihat ikal dan cukup tebal. Dan ternyata lebih aneh lagi pada saat kucium bau-nya.. tapi entah kenapa, tiba-tiba aku semakin terangsang dengan kondisi itu.. kurasakan ada sedikit cairan yg menetes keluar dari liang senggamaku..
Dengan hati berdebar karena takut.. kucoba mendekatkan diri ke kepala kemaluan AH. Perlahan-lahan kujilat dengan ujung lidahku.. kemudian aku menengadah ke atas.. kulihat muka AH, matanya terpejam menikmati sentuhan ujung lidahku.. aku menjadi semakin bersemangat.. kujilat kembali kepala kemaluannya.. berulang-ulang seperti anak kecil yg sedang menikmati permen lolipop.. ujung lidahku pun bergerak menyelusuri batang kemaluannya.. ke bawah dan terus ke bawah hingga pangkal-nya. Kemudian kubalik arah-nya, kususuri dari pangkal hingga kepala.. berulang-ulang.
Mulut AH pun melenguh..
Tiba-tiba, pada saat mulutku menjilat kepala kemaluan untuk yg kesekian kali, kedua tangan AH yg kekar memegang kepalaku.. dan ditariknya kepalaku ke depan.. masuklah kepala kemaluan AH ke dalam mulutku.. Akupun tersedak.. hueeekkksss… hampir muntah rasanya.
Akupun marah.. “..abang.. kenapa dimasukkan ke mulutku..?
AH menjawab.. “..aku sudah nggak tahan, dikkk.. tolong hisap…. tolong..”
Aku segera bangkit berdiri.. aku marah sekali.. kurapikan jubah yg kukenakan.. dan duduk di sofa membelakangi AH.
Melihat aku marah, AH memeluku dari belakang.. dan berbisik di telingaku.. “..maafkan abang yahhhhh.. kamu jangan marah.. abang janji nggak akan mengulangi lagi..”.
Diremasnya kedua payudaraku dengan lembut.. berulang-ulang.. mulutnya pun menjilati bagian belakang telingaku. Meski masih tertutup jilbab, tapi perbuatan AH di belakang telingaku membuat bulu kudukku meremang.. dan membuat menggelinjang menahan geli.
Mendapat perlakuakn seperti itu, aku-pun luluh.. kusambut mulut AH yg ada disampingku telingaku dengan ciuman yg ganas.. lidah kamipun saling memagut satu dengan yg lain..
Kami terlibat dalam percumbuan yg cukup dahsyat, masing-masing dari kami saling merangsang dengan hebatnya. Aku sudah tdk peduli lagi apa yg akan terjadi selanjutnya, saat AH mengangkat tubuhku ke dalam kamar.
Dibaringkannya tubuhku di kasur dan kami melanjutkan percumbuan kami. Dia semakin berani, disibakkannya jilbab besar yg aku pakai dan ciumannya kini mulai turun ke leher dan daerah payudara. Akupun semakin menggelinjang gak karuan…
AH pun makin menggila, dibukanya kancing jubah yg aku kenakan sekaligus celana dalamku. Dan untuk pertama kali-nya, aku telanjang bulat di depan AH. Entah setan mana lagi yg meracuniku sampai rasa maluku malam itu benar2 hilang. Yg ada hanya hasrat yg memuncak dalam birahi. Aku selalu menantikan aksi selanjutnya dari AH….
Mulutnya kembali mengulum mulutku.. kemudian bergerak ke bawah, menelusuri leher-ku yg jenjang.. turun dan terus turun.. dan secara perlahan dikecup-nya pangkal payudara-ku yg putih.
Tiba-tiba aku tersentak dan menjerit lirih, ketika kecupan lembut AH berubah menjadi cupangan dan gigitan yg terasa menyakitkan.
“.. ah, abang.. jangan digigit.. sakit..”.
AH hanya tersenyum dan menjawab “.. maaf sayang.. aku gemas dengan payudaramu..”
Lidahnya bergerak lincah.. puting payudaraku dipermainkannya.. bergantian kiri dan kanan.. berulang-ulang entah berapa kali. Dan kembali aku tersentak dan hanya bisa menjerit lirih, ketika mendadak puting payudaraku dihisap AH dengan keras.
“..abaaaaanngggg.. uuuggghhhh..” Di tengah nafsu yg melanda, sulit sekali aku membedakan antara sakit dan nikmat akibat hisapan itu.
Bosan bermain-main dengan dadaku, AH pun mulai mencumbui bagian bawahku. Lidahnya mulai menjilati rambut kemaluanku.
Dengan suara gemetar karena menahan nafsu, terdengar AH berbisik
“..Aadiik.. rambut kemaluanmu bagus.. rapiiii.. abang juga kangen dengan baunya.. harum..”.
Aku hanya tersenyum malu, dan kedua tanganku pun meremas rambut kepala AH dengan gemas. Duh, sudah tdk sabar rasanya merasakan clitorisku di oral oleh AH.
Tdk berapa lama keinginanku pun terkabul, clitoriskumulai diisap-isap dan dijilat-jilatnya. Aku menggelinjang sangat hebat sampai pantatku terangkat-angkat tdk karuan….lenguhan-lenguhan kecilku menambah panasnya ranjangku malam itu….
”hhh….ssshhh… aaachh…. abang… aaahh…mmmm….”
Dia bertahan beberapa saat di permainan itu sampai akhirnya aku setengah berteriak,…”Aaaaccchhh…..abaaanggg….aaaaaaahhhhhh” Aku remas rambutnya dan kakiku menjepit kuat lehernya. Yah….aku orgasme….
Suatu kenikmatan yg aku jadi merindukannya…..
Setelah beberapa saat aku terkulai lemas….
AH menciumi wajah dan bibirku sambil tersenyum puas….
”Iiihhhh nikmat banget ya….??? Sampe gitu-gitunya….” selorohnya menggoda.
Aku hanya terpejam…..terpejam sambil tersenyum puas….
Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku yg telanjang bulat. Bagaimanapun juga masih ada rasa malu ketika aku tahu AH melihat tubuhku tanpa busana seperti ini.
Beberapa saat setelah itu sambil aku masih terbaring berselimut AH kembali mengurut kakiku. Rupanya dia memahami kondisiku malam itu. Badanku yg memang terasa letih makin lemas rasanya ketika harus meledakkan energi orgasme yg cukup dahsyat barusan.
Dia mulai memijit jari-jemari kakiku, kemudian telapak kaki. Dipijatnya dengan lembut bagian itu sampai aku benar-benar merasa cukup. Kemudian pijatannya mulai naik ke betis dan di kanan kiri tulang keringku, sampai ke lutut. Setelah dirasa cukup, mulai telapak tanganku dipijatnya merata sampai ke bahu. Benar-benar relaksasi yg bisa mengendorkan seluruh syaraf dan otot tubuhku. Aku sangat menikmati pijatannya, sampai akhirnya (barangkali) aku tertidur….
Tiba-tiba aku merasakan birahiku merambat naik lagi… Aku tersadar… Ternyata AH mulai merangsangku lagi. Kali ini dia langsung ke clitorisku. Pelan tapi pasti hasratku mulai memuncak lagi. Aku mulai melenguh dan pantatku terangkat-angkat…
Digosoknya clitorisku yg sudah licin dengan jarinya, dan sesekali dimasukkannya jarinya ke senggamaku dengan gerakan keluar masuk. Aku terbelalak, nafasku mulai memburu lagi dan tanganku mencari-cari kepalanya. Aku tarik kepalanya dan refleks kami bercumbu lagi dengan hebatnya. Lidahnya menyapu langit-langit mulutku dan itu membuat aku semakin beringas seakan mau menelan lidahnya bulat-bulat.
Setelah dia rasa aku cukup pemanasan, dia membuka kakiku dan memasang posisi siap beraksi… “Gantian ya Dik, abang belum dapat tadi….” bisiknya di telingaku.
Aku hanya terpejam….
“Hati-hati lho, perutku udah besar…” bisikku
“Tenang sayang, aku tahu caranya kok…nikmati saja ya.. coba kamu naik di atasku, sayang….”
Akupun menuruti kemauannya. Aku segera naik ke atas tubuh AH. AH mengelus pantatku sesaat, sebelum aku rasakan kemaluannya mulai menyeruak bibir senggamaku. Mendesak masuk, pelan tapi pasti…
Agak susah masuknya, barangkali dengan posisi itu liang senggamaku menjadi lebih rapat. Dia terus mendorong dengan mantap sampai akhirnya seluruh batang kemaluannya tertanam di liangku.
Aku terbelalak….
AH mulai meremas kedua payudaraku.. dimainkannya kedua putingku dengan ujung jari-nya. Akupun mengimbangi dengan gerakan naik turun.. kurasakan clitorisku menggesek rambut kemaluannya.. uh geli dan nikmat.
Aku rasakan gesekan-gesekan kemaluan besarnya di dalam liang senggamaku mengaduk-aduk G-spotnya. Aku mulai mendesah dan melenguh lagi dan pasrah dalam kenikmatan yg semakin lama semakin memuncak….
Tak selang lama, AH melenguh panjang,…”Uuuuuuggghhhh…..diiikkkkk….” Rupanya dia sudah orgasme duluan. Ditariknya pantatku kuat-kuat dan dibenamkan seluruh batang kemaluannya dalam-dalam. Aku rasakan semburan benihnya amat banyak di dalam rongga senggamaku, sampai aku merasakan ada sebagian yg keluar mengalir turun di pahaku. Setelah itu disuruhnya aku berbaring dan kembali kami berpelukan dengan kuatnya melepaskan energi yg cukup besar itu.
Setelah nafasnya agak teratur, AH kembali memulai permainannya. Sekarang posisi aku terlentang di bawah dan AH menopang badannya di atasku. Ia mulai memasukkan dan memainkan lagi kemaluannya di dalam senggamaku. Luar biasa, tahan lama juga rupanya…
Dia menopang badannya dengan kedua tangan, sehingga perutku aman dari tekanan berat tubuhnya. Dia permainkan kemaluannya di dalam liang senggamaku, diputar-putar dan ditarik keluar masuk perlahan-lahan….kadang agak dipercepat. Terdengar bunyi “crot-crot…” berulang-ulang karena beradunya kelamin kami yg sudah sangat basah.
Dalam gerakan-gerakan dan gesekan antar kelamin yg penuh birahi itu tak lama kemudian aku mendapatkan lagi puncak orgasmeku…. Orgasme yg kedua, yg aku rasakan jauh lebih dahsyat dari orgasmeku yg pertama tadi..
Aku mengejan dan terbelalak,
“Uuuuaaaacchhh….. abaanggg… aku sudah mau keluar..”
AH membalas,
“.. tahan sebentar ya.. aku juga sudah mau keluar.. kita bareng-bareng yah..”
Dipercepatnya gerakan keluar masuk batang kemaluannya.. cepat, cepat, cepat dan semakin cepat.. hingga akhirnya aku berteriakkk….
“..aaaaahhhhhh……..akh…akhhhh.. ……”
Seluruh otot di tubuhku serasa melepaskan beban yg sangat berat… Aku peluk erat kepala AH dan kakiku menjepit kuat pinggangnya untuk kedua kalinya malam itu. Dan AH pun menyusul berteriak..
“..aaaaahhhhhhhhhh..”. Dibenamkannya kemaluannya dalam-dalam di liang senggamaku.. terasa cairan panas memenuhi rahimku.
Tubuhnya menggelepar hebat di atas tubuhku.. tuntas sudah.
Nafas kami memburu beradu dengan nafasnya.
Ciuman kami beradu dengan kuatnya seakan tak mau kami lepaskan. Kami sama-sama terengah-engah malam itu, bermandikan keringat.
Setelah itu,AH memeluk tubuhku dengan lembut dari arah belakang.. lengannya yg kekar melingkar di leherku.. dan kepalaku pun akhirnya disandarkannya di dadanya yg bidang. Dikecup-nya keningku, kedua mataku, kedua pipiku,ujung hidung-ku.. dan mulutku. Kupejamkan mataku.. damai sekali aku rasakan waktu itu, rasanya aku sudah memiliki suami yg benar-benar bisa membuatku bahagia. Kami pun akhirnya tertidur pulas..
Sampai waktu terdengar adzan subuh kami terbangun, dan ternyata posisi kami masih belum berubah.. tubuhku masih ada di dalam pelukan tangannya.
Hari-hari selanjutnya kami sering melakukan hubungan layaknya suami istri di rumah itu.. dan aku pun akhirnya berani melakukan oral sex ke AH. Bahkan, AH sengaja membawakan VCD porno untuk mengajariku bagaimana melakukan oral sex.. sampai akhirnya kami berdua sering melakukan oral sex secara bersamaan..
Kedatangan AH ke rumahku selalu malam hari, kadang langsung pulang dan terkadang tidur sampai pagi. Jika sampai pagi biasanya AH pas dalam perjalanan pulang dari luar kota.
Pernah suatu saat kami melakukannya di kawasan wisata di kota kami. Dengan alasan kepada istrinya ada urusan bisnis di Jakarta. Kami menginap selama 3 hari di kawasan pegunungan itu. Dengan penampilanku yg seperti ini, tdk ada orang yg curiga apalagi aku dalam kondisi hamil yg mulai besar. Orang pasti mengira kami pasangan suami istri….
Sebenarnya aku sadar bahwa aku telah melakukan dosa besar. Akan tetapi aku selalu tdk mampu menolak rayuan AH dan aku selalu terjerumus lagi….dan lagi….
Sampailah hari kelahiran anakku pada bulan Desember 2006. Aku diantar suamiku ke rumah sakit untuk persalinan. Dia menunggui dan mendampingi aku sampai anaknya benar2 lahir.
Setelah kelahiran anakku maka berakhirlah masa iddahku, yg berarti aku benar-benar sudah lepas dari ikatan suamiku. Tdk berselang lama AH benar-benar menikahi aku setelah mendapat persetujuan dari M istrinya.
Akan tetapi ternyata pernikahannku dengan AH tdk bertahan lama, karena aku baru tahu sifat aslinya setelah aku menikah dengannya.
Memang dalam hal ranjang dia sangat memuaskan, akan tetapi tabiat aslinya yg amat kasar ternyata baru muncul setelah menikah. Seringkali hanya karena permasalahan kecil aku harus menerima pukulan darinya. Belum lagi caci maki yg sering keluar kari mulutnya. Selama 3 bulan aku menikah dengannya akhirnya aku tdk kuat dengan perlakuannya. Dan kembali aku minta cerai darinya….
Akhirnya aku berpisah dengan AH dalam kondisi aku hamil 1 bulan.
Sekarang anakku dari AH sudah berumur 3 tahun dan aku masih hidup menjanda bersama kedua anakku.BENDERAQQ

klik gambar di bawah untuk bermain dan daftar 


Terima kasih telah membaca artikel tentang benderaqq di blog POKER ONLINE INDONESIA, silahkan kunjungi website kami di www,benderaqq.com

Powered by Blogger.